Dark/Light Mode

Prabowo Terbiasa Dihujat Dan Difitnah

Minggu, 1 Oktober 2023 07:50 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbicara dalam Seminar Nasional Kebangsaan bertema Penguatan Peradaban Menyongsong Indonesia Emas 2045 Bersama 1000 Guru Besar, Rektor, dan Cendekiawan se-Indonesia, di Jakarta, Sabtu (30/9/2023). Seminar yang diselenggarakan Institut Madani Nusantara (IMN) itu dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbicara dalam Seminar Nasional Kebangsaan bertema Penguatan Peradaban Menyongsong Indonesia Emas 2045 Bersama 1000 Guru Besar, Rektor, dan Cendekiawan se-Indonesia, di Jakarta, Sabtu (30/9/2023). Seminar yang diselenggarakan Institut Madani Nusantara (IMN) itu dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

 Sebelumnya 
Meski demikian, Prabowo memahami, keputusannya bergabung ke Jokowi akan mengecewakan sebagian pendukungnya. Namun, dia berharap, seiring berjalannya waktu, para pendukungnya akan memahami bahwa keputusannya tersebut adalah demi kemajuan bangsa dan negara.

“Kalau lagu itu, lagu favorit saya itu judulnya ‘aku masih seperti yang dulu’, kesetiaanku kepada rakyat tidak pernah luntur,” canda Prabowo.

Wasekjen Partai Gerindra, Kawendra Lukistian menilai, berita bohong menjelang Pemilu sudah biasa terjadi. Ia pun menganggapnya sebagai bentuk kampanye hitam untuk menjatuhkan lawan politik.

Baca juga : Arawinda Kirana, Usai Dihujat Pindah Ke AS

Namun, bakal calon Anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur IV ini menegaskan, Partai Gerindra selalu mengedepankan politik persatuan. Bahkan pihaknya menjadikan fitnah dan kampanye hitam yang dialamatkan kepada Prabowo, sebagai energi untuk semakin giat berjuang menjemput mandat rakyat.

“Alhamdulillah masyarakat Indonesia sudah cerdas bisa memilih mana informasi yang benar dan bisa melihat mana figur yang tulus berjuang,” sebut Kawendra, semalam.

Seperti diketahui, belakangan ini publik dihebohkan dengan isu yang menyebut ada seorang menteri menampar wakil menteri. Namun, semua kabar tersebut dibantah Kementerian pertaniam

Baca juga : Cari Cawapres, Mega Terus Diskusi Dengan Jokowi

Menanggapi isu negatif yang kerap menyasar Capres maupun partai politik menjelang Pemilu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, hal itu bisa berpengaruh terhadap elektabilitas. Sebab, saat ini masih ada kelompok pemilih dengan tingkat usia tua dengan pendidikan minim dan pergaulan jauh dari literasi. Kelompok inilah yang dianggap Dedi paling potensial tergiring dan percaya dengan berita bohong.

Dia bilang, minimnya pengetahuan publik dalam hal membedakan mana informasi yang potensial benar, dan mana informasi potensial fitnah, membuat mereka rentan menelan mentah-mentah informasi yang beredar lewat media sosial. Hingga akhirnya hal itu mengurangi elektabilitas para korban politik. “Karena semua informasi akan sulit dibedakan oleh publik,” ulasnya, semalam.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu 1/10/2023 dengan judul Prabowo Terbiasa Dihujat & Difitnah

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.