Dark/Light Mode

Survei LSI Denny JA

Prabowo Makin Nanjak Ditinggal Muhaimin, Anies Menurun

Senin, 2 Oktober 2023 15:33 WIB
Peneliti senior LSI Denny JA Adjie Alfaraby saat rilis hasil survei terbaru, di Kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Senin (2/10). Foto: Istimewa
Peneliti senior LSI Denny JA Adjie Alfaraby saat rilis hasil survei terbaru, di Kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Senin (2/10). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Bakal Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto makin tak terkejar. Dalam survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Prabowo menang lawan Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan, siapapun Calon Wakil Presidennya (Cawapres).

Kedigdayaan elektabilitas Prabowo bahkan telah diuji pada September, bulan yang penuh kejutan. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang hampir setahun bersama, mendadak hengkang menjadi Cawapres Anies, bergabung dengan poros perubahan.

"Berbagai kejutan ini, justru tak membuat dukungan kepada Anies menanjak. Justru Prabowo masih kokoh di posisi teratas," kata peneliti senior LSI Denny JA Adjie Alfaraby saat rilis hasil survei terbaru, di Kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Senin (2/10).

Dipaparkan, hingga akhir September, 39,8 persen menyatakan memilih Prabowo jika Pilpres digelar saat ini. Disusul 37,9 persen memilih Ganjar dan 14,5 persen memilih Anies.

LSI Denny JA, lanjutnya, sudah enam kali survei nasional. Januari 2023, Prabowo memang kalah dibandingkan Ganjar. Tapi tren berbalik. Prabowo konsisten unggul sejak Mei 2023. Jika dibandingkan antara Januari dan September 2023, Prabowo naik sebesar 14,4 persen. Elektabilitas Prabowo di Januari 25,4 persen.

Baca juga : WINGS Care Kenalkan FN Man Pada Festival Musik Pestapora

"Sedikit lagi elektabilitas Prabowo menyentuh angka 40 persen," katanya.

Sedangkan Ganjar, Januari 2023 elektabilitasnya teratas. Namun pasca bulan Mei 2023, selalu runner-up di bawah Prabowo. Dari Januari hingga September, Ganjar Pranowo ada kenaikan sebesar 0,1 persen.

Sementara Anies konsisten di urutan ketiga dengan elektabilitas tertinggi sebesar 22,1 persen. Elektabiltas Anies naik turun. Dari Januari hingga September, elektabilitas Anies menurun sebesar 7,6 persen.

"Selama enam kali survei, ini adalah titik terendah yang diperoleh Anies sebesar 14,5 persen. Justru menurun setelah memilih Muhaimin sebagai bacawapresnya," jelasnya.

Mengapa Anies menurun? Kata Adjie, dari hasil riset kualitatif, terdapat dua hal yang menyebabkan suara Anies menurun. Pertama, adalah kritik keras SBY soal pemimpin yang tidak memegang janji, yang beredar luas mempunyai efek pada persepsi yang berkembang di publik.

Baca juga : Survei New Indonesia: Adu Kuat Prabowo-Ganjar, Anies Sulit Mengejar

Kedua, Muhaimin kalah populer dan kalah disukai dibandingkan AHY. Popularitas atau pengenalan AHY sebesar 65,9 persen. Popularitas Muhaimin sebesar 49 persen. Dari sisi kesukaan, AHY 68,3 persen, Muhaimin 61,5 persen.

LSI Denny JA mencoba sejumlah simulasi pasangan Pilpres. Di simulai pertama, Prabowo-Erick Thohir teratas dengan 39,3 persen. Posisi kedua Ganjar-Sandiaga Uno 36,9 persen dan ketiga adalah Anies-Muhamimin 13,6 persen.

Simulasi kedua, Prabowo-Gibran Rakabuming teratas 38,5 persen. Ganjar-Sandi 35,6 persen dan ketiga Anies-Muhaimin 14,1 persen.

Simulasi ketiga, Prabowo-Airlangga Hartarto di posisi teratas dengan 38,8 persem. Disusul Ganjar-Sandi 35,1 persen, dan Anies-Muhaimin sebesar 13,9 persen.

Simulasi keempat, Prabowo-Khofifah Indar Parawansa di posisi teratas dengan dukungan sebesar 38,4 persen. Di posisi kedua Ganjar-Sandi 35,3 persen dan ketiga Anies-Muhaimin 14,0 persen.

Baca juga : Survei IPS: Elektabilitas Prabowo Masih Ungguli Capres Lain

Simulasi kelima, Prabowo-Khofifah di posisi teratas 38,7 persen. Di posisi kedua Ganjar-Mahfud MD 35,8 persen dan ketiga adalah Anies-Muhaimin sebesar 14 4 persen.

"Setidaknya hingga September 2023, Prabowo masih tetap Capres dengan elektabilitas tertinggi, siapa pun Cawapresnya. Jika September bulan lalu penuh kejutan, maka Oktober penuh kepastian. Di bulan ini, pendaftaran Capres- Cawapres dibuka tanggal 19-25 Oktober 2023," pungkas Adjie.

LSI Denny JA melakukan survei tatap muka dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1200 responden, margin of error survei ini sebesar 2,9 persen. Survei dilakukan pada tanggal 4 - 12 September 2023.

Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.