Dark/Light Mode

Firli Sebut Pertemuan dengan SYL Sebelum KPK Selidiki Dugaan Korupsi Kementan

Senin, 9 Oktober 2023 10:13 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengakui, dirinya bertemu dengan eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Namun, dia menegaskan, pertemuan terjadi sebelum pengusutan dugaan korupsi di Kementan dilakukan.

Hal ini disampaikan Firli menanggapi fotonya dan Syahrul yang belakangan beredar masif.

Firli menyatakan, pertemuan di lapangan bulu tangkis itu terjadi sebelum komisi antirasuah membuka penyelidikan dugaan korupsi di Kementan pada awal tahun.

"Perkara di Kementerian Pertanian ini mulai masuk ke tahap penyelidikan oleh KPK pada sekitar Januari 2023," kata Firli kepada wartawan dalam keterangan tertulis, Senin (9/10/2023).

Sementara Firli dan Syahrul bertemu pada 2 Maret 2022. Itu pun, kata Firli, dilakukan beramai-ramai di tempat terbuka. Pertemuan itu, ditegaskan Firli, juga bukan atas inisiasi atau undangannya.

Dalam rentang waktu itu, Firli menyebut, Syahrul bukan pihak berperkara karena kasusnya belum ditangani.

Sehingga, tudingan yang muncul bahwa dia memeras politikus Partai NasDem itu tidak benar.

"Hal ini sebagaimana kami jelaskan sebelumnya pada 5 Oktober 2023 lalu, bahwa tuduhan-tuduhan tersebut tidaklah benar," tegas eks Kabaharkam Polri ini.

Baca juga : Polda Metro Beberkan Kronologis Kasus Dugaan Pemerasan Perkara Korupsi Kementan

Firli pun menduga, saat ini para koruptor bersatu melakukan serangan kepada KPK. 

"Atau apa yang kita kenal dengan istilah 'when the corruptor strike back'. Namun kami pasti akan ungkap semua," janji Firli.

Dia berharap masyarakat tidak tergiring opini-opini yang tidak sesuai fakta dan dapat mengaburkan pokok perkara yang sedang KPK tangani, yaitu dugaan tindak pidana korupsi di Kementan berupa pemerasan dalam jabatan, gratifikasi dan TPPU.

Sebelumnya, foto Firli dan Syahrul diduga bertemu beredar di tengah pengusutan dugaan korupsi di Kementan.

Dalam foto yang beredar, Firli dan Syahrul diduga bertemu di lapangan bulu tangkis. Firli terlihat menggunakan kaos olahraga berwarna gelap dengan aksen putih berlogo Korps Bhayangkara, dan celana pendek hitam serta sepatu olahraga.

Di sisi kanan mantan Kapolda NTB ini, ada sebuah tas putih. Sedangkan di sisi kirinya, ada gelas dan tempat makan berisi jagung rebus.

Sementara Syahrul tampak menggunakan kemeja dan celana jeans. Mereka duduk di sebuah bangku panjang dan tampak berbincang. Syahrul membelakangi kamera.

Selain foto ini, ada juga kronologi yang beredar tentang pertemuan tersebut. Wartawan menerima dokumen tersebut melalui pesan singkat pada Kamis, 5 Oktober, tapi asal-usulnya tidak diketahui.

Dalam dokumen tersebut pertemuan antara Firli dan Syahrul disebut terjadi pada Desember 2022. Pertemuan itu disebut berujung pada pemberian uang Rp 1 miliar dalam pecahan dolar Singapura.

Baca juga : Ketua KPK Bantah Lakukan Pemerasan Dalam Pengusutan Kasus Korupsi Kementan

Sementara itu, Firli membantah soal tudingan menerima uang tersebut. Bantahan ini disampaikannya di sela konferensi pers penetapan tersangka dugaan korupsi Wali Kota Bima Muhammad Lutfi pada Kamis (5/10/2023).

Firli mengakui, dirinya memang rutin bermain bulu tangkis, sedikitnya dua kali seminggu.

Tapi dia memastikan, tidak pernah ada pemberian uang di lapangan tersebut.

"Tempat itu tempat terbuka, jadi saya kira tidak akan pernah ada hal-hal orang bertemu dengan saya atau ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah 1 miliar (dalam bentuk) dolar. Saya pastikan itu tidak ada," tegas eks Kabaharkam Polri ini.

"Bawanya satu miliar dolar itu banyak loh. Siapa yang mau ngasih uang 1 miliar dolar itu?" imbuh Firli.

Syahrul sendiri dikabarkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi di Kementan yang tengah disidik KPK.

Tim penyidik komisi antirasuah, telah menggeledah rumah dinas dan rumah pribadi Syahrul.

Penyidik mengamankan uang Rp 30 miliar, 12 pucuk senjata api, catatan keuangan, serta mobil Audi A6 dalam serangkaian penggeledahan tersebut.

Tim penyidik komisi antirasuah juga sudah menggeledah rumah Sekjen Kementan Kasdi Subagyono.

Baca juga : Geledah Rumah Staf SYL, KPK Temukan Catatan Penting Korupsi Kementan

Kemudian, penggeledahan dilakukan di kantor Kementan, yang menyasar ruang menteri dan sekjen.

Berikutnya, tim KPK menggeledah rumah Direktur Alsintan Muhammad Hatta, di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (1/10/2023).

Dari sana ditemukan uang tunai senilai Rp 400 juta dalam bentuk mata uang rupiah, dolar AS, dan dolar Singapura.

Kemudian, pada Selasa (3/10/2023), tim KPK menggeledah rumah staf Mentan Syahrul di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Ditemukan dokumen yang berisi catatan penting terkait dugaan korupsi di Kementan. KPK menyebut, ada tiga klaster dugaan korupsi di Kementan.

Ketiganya yakni, pemerasan dengan jabatan, penerimaan gratifikasi, dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.