Dark/Light Mode

Ketum PBNU Soal Pilpres, Capres Saja Santai Masa Kita Mau Ribut

Rabu, 1 November 2023 08:45 WIB
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (tengah). (Foto: Ist)
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (tengah). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya berharap Pilpres 2024 berlangsung damai. Dia mengajak, para pendukung Capres tidak ribut dan saling serang.

Pernyataan itu disampaikan Gus Yahya saat menggelar konferensi pers di Plaza PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023). Dalam kesempatan itu, dia mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang mengundang ketiga Capres: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan untuk makan siang di Istana.

“Capres saja santai-santai begitu, masa kita mau ribut. Ya sudahlah, kita juga santai saja ya,” ajak Gus Yahya.

Pertemuan itu bagi Gus Yahya, menjadi bukti bahwa di tingkat elite tidak terjadi perpecahan. Mereka justru ingin menunjukkan kepada masyarakat, meski sedang menjadi rival dalam Pilpres silaturahmi tetap yang utama.

Sebab, kata Gus Yahya, siapapun yang nantinya terpilih menjadi Presiden periode 2024-20229, mereka akan tetap menjadi kawan dalam mengawal kehidupan berbangsa dan bernegara. “Apapun yang terjadi mereka terus kerja sama satu sama lain,” ujarnya.

Baca juga : Menteri Jadi Capres, Cawapres dan Timses, Awas Kabinet Terganggu

Gus Yahya juga mengingatkan, penentuan pemimpin Indonesia harus disambut dengan riang gembira. Bukan justru diwarnai dengan aksi saling serang, seperti layaknya pertarungan tinju.

“Ini bukan ring tinju, bukan orang mau saling serang, mau saling menghabisi satu sama lain,” ujarnya.

Menurut Gus Yahya, masyarakat seharusnya tidak tegang dan panik dalam menghadapi Pilpres 2024 ini. Sebab, rakyat tinggal melihat kira-kira calon mana yang paling cocok dengan pilihannya. “Kira-kira mana yang paling sip, nanti dicoblos nggak usah ribut ribut,” ucapnya.

Gus Yahya juga menuturkan, PBNU menghormati pilihan politik pengurusnya. Ia menegaskan, tidak akan menghalangi mereka dalam menjatuhkan pilihan politik di Pemilu 2024 mendatang.

Namun, dia berharap, kepada para pengurus PBNU yang terlibat dalam proses pemberian dukungan terhadap salah satu pasangan Capres-Cawapres, agar mengajukan cuti atau mundur dari jabatannya.

Baca juga : Buntut Putusan MK Soal Usia Capres, Anwar Usman Dituding Lakukan Nepotisme

“Kalau dia posisinya resmi, dia harus cuti atau bahkan harus mundur. Kalau posisinya resmi,” ujarnya. “Tapi kalau cuma pribadi nggak jadi apa-apa sebagai rakyat, ya kita nggak bisa halangi toh, gitu,” pungkasnya.

Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Sulaeman Tanjung mendukung penuh apa yang disampaikan ketua umumnya. Baginya, Pilpres 2024 memang harus berjalan aman dan damai tanpa adanya aksi saling menjatuhkan, baik lewat media sosial atau lain sebagainya.

Sulaeman mengatakan, salah satu upaya yang bisa dilakukan agar Pemilu berlangsung damai yaitu dengan meminta anggota PBNU tertib aturan. Dia menjelaskan, jika ada anggota yang terlibat dalam tim pemenangan Capres-Cawapres, diharapkan mundur untuk sementara.

“Kalau sudah tertib aturan maka tidak muncul lagi politik identitas, termasuk identitas NU jangan dibawa-bawa untuk kepentingan kampanye,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, Selasa (31/10/2023).

Sebelumnya, Jokowi mengundang Prabowo, Ganjar dan Anies makan siang di Istana Kepresidenan pada Senin (30/10/2023). Dalam persamuhan itu, Jokowi menyuguhkan beragam menu masakan. Mulai dari soto Lamongan, ayam kodok, hingga es laksamana mengamuk.

Baca juga : Mahfud Jadi Cawapres Ganjar, Ini Kata Hary Tanoe

Jokowi dan ketiga Capres terlihat asyik mengobrol. Tidak ada raut ketegangan di wajah mereka saat melahap menu yang tersaji di meja makan.

Dalam pertemuan itu, Jokowi mengajak, ketiga Capres untuk menjaga agar Pilpres berjalan damai. “Tidak ada saling fitnah-memfitnah, tidak ada kampanye negatif, tidak ada saling menjelekkan atau merendahkan," kata Jokowi.

Jokowi mengaku, ingin para kandidat pasangan calon fokus pada program yang ditawarkan. Menurutnya, hal itulah yang saat ini lebih dibutuhkan masyarakat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.