Dark/Light Mode

Moeldoko dan Netizen Satu Sikap

Kini Buzzer-buzzeran Nggak Zaman Lagi

Sabtu, 5 Oktober 2019 09:38 WIB
Staf Presiden (KSP) Moeldoko. (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka).
Staf Presiden (KSP) Moeldoko. (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka).

 Sebelumnya 
Mengenai tudingan bahwa dirinya “kakak pembina”, Moeldoko justru mengaku buta mengenai hal itu. Moeldoko pun mengaku tak mengenali satu per satu pemilik akun yang berinteraksi saat mendukung Jokowi - Ma’ruf dulu.

Sebab, mereka ada banyak dan sebagian besar muncul atas inisiatif sendiri. Ia juga mengaku jarang membuka media sosial.

“Saya nggak banyak tahu, (tapi) dikasih tahu sama yang lain,” imbuhnya.

Akun @Dennysiregar7, yang kerap disebut sebagai buzzer pro Jo kowi, ikut angkat bicara. Dia mencuit kalimat satire menyikapi fenomena ini.

Baca juga : Belum Padam, Satu Titik Api Hutan Gunung Ciremai

Menurutnya, kedua kubu punya pemukul kentongan masing-masing, namun mereka tidak disebut buzzer.

“Ditanya wartawan: “Menurut an da kenapa hanya pendukung pe merintah yg dapat julukan buzzer, sdgkan oposisi tidak ?” Jawab : “Karena mrk sdh dijuluki kampret dan kadal gurun,” kicaunya.

“Eeh lupa ya mereka juga punya buzzer2 yg bejibun tapi kalah ama elo Den yg lebih classy, lebih masuk akal kalo bikin tulisan dan le bih sesuai kenyataan!!,” sahut @jo sephineflora.

Akun @03_Nakula, mengaku tidak masalah jika karena kicauannya yang membela Jokowi membuat dirinya disebut buzzer.

Baca juga : Latihan Militer, Saudi Siap Amankan Pelaksanaan Haji

Dia menjelaskan, tidak semua buzzer yang membela Jokowi dibayar. “Tapi saya bangga disebut buzzer Jo kowi dan jadi buzzer NKRI.

Walau sepeser pun saya tidak pernah menerima bayaran dari siapapun dan saya tidak pernah di perintah sia papun,” tulisnya.

“Buzzer yg pingin dibayar blom tentu pro Jokowi.. saya bkn buzzer ,,paket data aja nganjuk ngahutang,” timpal @Entesyahranie1.

Sedangkan akun @wufaliang enggan dijuluki buzzer. Ia lebih nyaman dengan sebutan pendukung.

Baca juga : Presiden Jokowi Lantik Arinal dan Chusnunia Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung

“Bedanya buzzer dan pendukung apa bang? Buzzer dukung krn dibayar. Pendukung tidak,” tandasnya.

“Jujur kita bukan kaya mrk. bayar ke army muslim cayber muslim sercehan dll yg trs ditangkap2pin sa ma tim cyber polda.wajar krn mrk terorgnisir..,” sahut @1GARIS_NKRI.

“Bagi saya mau dituduh Buzer Rejim Jokowi silahkan saja...Justru sy akan lebih merasa bangga..krn murni bukan Penjilat Kroni2 Penguasa Orba..,” komentar @Djokopitoyo4. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.