Dark/Light Mode

Retno Bergetar Baca Puisi di Aksi Bela Palestina: Kapan Kekejaman Berhenti, Kapan Keadilan Menghampiri

Senin, 6 November 2023 08:07 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membaca puisi dalam Aksi Bela Palestina, di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/11). (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membaca puisi dalam Aksi Bela Palestina, di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/11). (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi jadi salah satu bintang yang mendapat pujian dalam Aksi Bela Palestina yang digelar di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/11/2023). Retno yang hadir mewakili pemerintah, suaranya bergetar saat membacakan puisi tentang Palestina. Dalam puisinya itu, Retno bertanya, kapan kekejaman berhenti? Kapan keadilan menghampiri?

Antusias masyarakat yang ingin mengikuti Aksi Bela Palestina ini tampak begitu besar.  Sejak pagi buta, peserta aksi mulai berdatangan ke lokasi. Mereka datang tak hanya dari kawasan Jabodetabek, tapi juga dari sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sebagian besar peserta mengenakan pakaian putih dengan membawa berbagai aksesoris seperti syal, ikat kepala, keffiyeh atau sorban, dan bendera Palestina. Sebagian lagi membawa atribut aksi seperti poster yang berisi dukungan kepada Palestina.

"Pinjam dulu 100 buat beli rudal hancurkan Israel," begitu bunyi salah satu poster.

Belum juga pukul 6 pagi, kawasan Monas sudah memutih. Pejabat, ulama, politisi, artis, hingga rakyat biasa bersatu dalam perjuangan yang sama, yakni menyerukan kemerdekaan Palestina dan mengecam aksi genosida Israel.

Dari kalangan pejabat, hadir Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Retno Marsudi dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ketua DPR Puan Maharani serta 2 Wakil Ketua MPR yakni Hidayat Nurwahid dan Jazilul Fawaid. Mantan Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, eks Gubernur DKI yang juga Capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Serta sederet artis, politisi hingga rakyat biasa yang jumlahnya ditaksir mencapai ratusan ribu orang.

Aksi dimulai dengan pembacaan Ayat Suci Al-Quran, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan orasi dari para tokoh. Setelah itu, massa bergerak dari Monas ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan kembali lagi ke Monas.

Baca juga : Dukung Aksi Bela Palestina, Bamsoet Serukan Penghentian Kekerasan di Gaza

Ikut naik ke atas mimbar memberikan orasi adalah Retno Marsudi.  Eks Dubes RI untuk Belanda datang ke lokasi dengan mengenakan pakaian serba putih, dan turban warna senada, dipadu dengan sehelai syal bergambar bendera Palestina di lehernya. Kaca mata gelap menghias wajahnya.

Dalam orasinya, Retno menyatakan dukungan Indonesia terhadap Palestina yang konsisten sejak dulu. Retno menegaskan pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus membantu rakyat Palestina. Kata dia, bantuan yang datang dari rakyat begitu besar. Namun kata dia, bantuan itu harus dikurasi dan disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan misalnya air, pembersih air, kemudian obat-obatan.

Usai berorasi, Retno lalu meminta izin kepada hadirin untuk membacakan puisi berjudul Palestina Saudaraku.

"Ibu, Bapak semalam saya menulis puisi apakah puisi ini boleh saya bacakan?" kata Retno. Hadiri memberikan persetujuan sambil bertepuk tangan.

Retno membaca puisi dengan deklamasi. Intonasinya meninggi, mimiknya berubah sedih saat menceritakan anak-anak Palestina menjadi korban kebrutalan Israel. Tangannya bergerak mengikuti nada puisi, sesekali naik ke atas, di beberapa bait, tangannya bergetar.

"Kapan kekejaman ini akan berakhir? Kapan keadilan ini akan menghampiri?" kata Retno.

Aksi Retno membacakan puisi mendapatkan sambutan hangat dari hadirin. Peserta aksi bersorak-sorai dan memberikan tepuk tangan meriah. Tokoh reformasi Amien Rais ikut memberikan apresiasi atas pembacaan puisi tersebut. Amien memberikan dua acungan jempol kepada Retno.

Baca juga : Bakal Dihadiri Menteri, Polisi Siap Amankan Aksi Bela Palestina di Monas

Sebelum bubar, Retno menceritakan soal puisinya itu. Sebagai perempuan, seorang ibu, juga seorang nenek, Retno mengaku sedih melihat banyak anak-anak Palestina menjadi korban serangan Israel. Setiap sepuluh menit, ada seorang anak Palestina yang meninggal. "Semalam saya tulis puisi tersebut," kata Retno.

Sementara, Yaqut Cholil atau Gus Yaqut mengajak seluruh rakyat Indonesia melakukan shalat gaib bagi warga Palestina yang menjadi korban agresi Israel. Ia juga mengajak seluruh rakyat Indonesia sekaligus mendoakan bangsa Palestina agar mendapat keadilan dan kemerdekaannya.

Menko Muhadjir menegaskan, kehadiran bersama Retno dan Gus Yaqut untuk mewakili pemerintah.  Presiden Jokowi yang sengaja mengutus langsung tiga menteri untuk mengikuti aksi bela Palestina hari ini. Karena itu, Muhadjir menegaskan Pemerintah Indonesia akan terus mendukung kemerdekaan rakyat Palestina.

Puan juga mendapat kesempatan untuk menyampaikan orasi politiknya. Politisi PDIP itu menegaskan, dukungan Indonesia kepada Palestina sudah datang sejak zaman Presiden RI pertama Bung Karno.

Karena itu, DPR menyerukan kepada pemerintah bersama-sama dengan organisasi internasional lainnya untuk tetap berperan aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina. Serta jangan pernah berhenti untuk selalu mendesak Israel untuk berhenti melakukan agresi militer kepada Palestina.

"Sebagai Ketua DPR saya mengutuk kekejaman agresi Israel yang telah membombardir pemukiman penduduk rumah sakit, sekolah sekolah, rumah ibadah seperti masjid, gereja dan bentuk ketidakadilan lainnya kepada bangsa Palestina," ujar Puan.

Wapres RI ke-12 dan 14 Jusuf Kalla mendorong persatuan negara-negara di dunia untuk mendesak Israel menghentikan tindakannya ke Gaza. Ia menyebut kekejian Israel di Gaza haruslah dihentikan atas nama kemanusiaan. JK pun meminta Amerika Serikat untuk turut bergerak aktif.

Baca juga : PBNU Segera Kumpulkan Para Pemegang Wewenang Keagamaan Dunia

"Karena mereka bisa menyerang begitu dengan bantuan Amerika kan, bantuan-bantuan negara-negara Eropa dan negara barat lain," kata JK. Pada kesempatan itu, JK menyarankan ke Presiden untuk menggencarkan diplomasi atas nama kemanusiaan secara besar-besaran.

Berikut puisi lengkap yang dibacakan Menlu: Palestina Saudaraku Hatiku miris karena bocah itu menangis 
Dia terluka dia tak bisa berkata. 
Dia tak tahu di mana bapak ibunya. 
Setiap 10 menit, 1 anak wafat di Gaza Ribuan orang tua kehilangan anak. Tak terbilang berapa ribu anak kehilangan orang tuanya. 

Setiap tangan tertulis nama. 
Mereka tidak ingin mati tanpa penanda. Rumah mereka hanya langit
Kasur mereka hanya bumi

Kapan kekejaman ini akan berakhir?
Kapan keadilan ini akan menghampiri?
Aku dan Indonesiaku pantang mundur
Akan terus membantumu 
Aku dan Indonesiaku akan terus bersamamu
Sampai penjajah itu enyah dari rumahmu
Palestina, Kau adalah saudaraku
Dan aku Indonesiaku akan selalu bersamamu.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Senin (6/11), dengan judul “Retno Bergetar Baca Puisi di Aksi Bela Palestina: Kapan Kekejaman Berhenti, Kapan Keadilan Menghampiri”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.