Dark/Light Mode

Rekanan Proyek Dipungut “Dako” 10 Persen

Duitnya Buat Tambahan Gaji Pejabat Basarnas

Selasa, 7 November 2023 07:30 WIB
Mantan Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi (tengah) bersama mantan Koordinator Staf Administrasi Kabasarnas Letkol Adm Afri Budi Nurcahyo (kanan) bersaksi dalam perkara dugaan suap di Basarnas dengan terdakwa Mulsunadi Gunawan, Roni Aidil dan Marilya di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta, Senin (6/11/2023). (Foto: Antara)
Mantan Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi (tengah) bersama mantan Koordinator Staf Administrasi Kabasarnas Letkol Adm Afri Budi Nurcahyo (kanan) bersaksi dalam perkara dugaan suap di Basarnas dengan terdakwa Mulsunadi Gunawan, Roni Aidil dan Marilya di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta, Senin (6/11/2023). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemungutan “dana komando” atau dako dari rekanan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) diduga telah berlangsung lama. Dana itu digunakan untuk tambahan gaji pejabat Basarnas.

Hal ini terkuak pada sidang suap pengadaan barang dan jasa di Basarnas. Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan mantan Kabasar­nas Marsekal Madya (Marsdya) Henri Alfiandi dan mantan Koor­dinator Staf Administrasi (Koorsmin) Letnan Kolonel (Letkol) Adm Afri Budi Cahyanto.

Henri mengutarakan saat baru menjabat sebagai Kabasarnas pada Februari 2021, dako dipegang Direktur Sarana dan Prasarana sekaligus pejabat pembuat komit­men (PPK), Agus Sudarmanto.

Baca juga : Relawan Projo Resmi Gabung Tim Pemenangan Relawan Ganjar, Diterima Basarah

“Barulah setelah itu ketika Saudara Agus pergantian, saya se­rahkan kepada Saudara Afri,” aku Henri pada sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin, 6 November 2023.

“Kenapa saya ganti? Karena pemegang anggaran non-budgeter ini, dana dako, menurut saya kurang baik kalau dia juga sebagai seorang PPK. Jadi, saya pisahkan gitu supaya tidak ada interest,” dalihnya.

Henri kenal Afri sejak 2015. Saat itu Henri menjabat Koman­dan Landasan Udara (Danlanud) Pekanbaru. Afri pernah jadi anak buahnya.

Baca juga : Ratusan Truk Kepung Gubernuran, Nobatkan Ganjar Sebagai Bapak Truk Nusantara

Sebelum mengelola dako, Henri meminta Afri menghadap Agus untuk berkoordinasi. “(Dari mana) sumber uang (dako)?” ce­car jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

“Dari mitra yang memberikan, dengan syarat harus kerjaannya selesai,” kata Henri.

Jaksa menanyakan kepada Henri, kapan tahu ada dako. “Ke­tika saya selesai melaksanakan acara kenal pamit,” jawab Henri.

Baca juga : DPR Tolak Pejabat Sementara

“Siapa yang sampaikan?” cecar jaksa.

“Kepala Basarnas yang lama,” ujar Henri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.