Dark/Light Mode

Pimpinan Serikat Buruh Kritik Prabowo Soal Upah Buruh, Jarnas 98 Belain

Senin, 13 November 2023 21:55 WIB
Ketua Umum Jaringan Nasional Aktivis Jarnas 98 Sangap Surbakti. Foto: Istimewa
Ketua Umum Jaringan Nasional Aktivis Jarnas 98 Sangap Surbakti. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah pimpinan serikat buruh mengkritik pernyataan Prabowo yang meminta buruh tidak banyak menuntut ke pengusaha, wabil khusus soal upah.

Ketua Umum Jaringan Nasional Aktivis (Jarnas) 98 Sangap Surbakti mengajak pimpinan serikat buruh tidak sesat pikir. Sangap menyakini, tak ada maksud Prabowo membatasi buruh menuntut haknya, khususnya soal upah. Penentuan upah telah diatur oleh peraturan perundang-undangan.

"Upah itu sudah ada mekanismenya di dalam peraturan resmi. Upah lahir atas kesepakatan, Lemerintah, pengusaha dan pekerja atau wakilnya. Saya percaya Prabowo tidak lari dari hal itu," bela Sangap Surbakti di Sekretariat Jarnas 98, Jalan Cawang Baru Utara, Jakarta Timur, Senin (12/11/2023).

Baca juga : Lagi, Ganjar Pranowo Dapat Dukungan Dari Komunitas Bikers

Sangap menuturkan, Prabowo jauh-jauh hari sudah memikirkan cara membuat buruh di Indonesia lebih terhotmat dan sejahtera.

Di dalam visi misi Prabowo-Gibran 2024 Bersama Indonesia Maju disampaikan, Prabowo dan Gibran ingin seluruh buruh tidur tenang karena menerima penghasilan yang cukup.

"Visi misi itu dirancang langsung oleh Prabowo dan Gibran," tutur Sangap.

Baca juga : Achmad Gojali Harahap: Buruh Dan Pengusaha Harus Saling Pengertian

Di dalam visi misi itu, Parabowo, lanjut Sangap, menjabarkan secara runut dan rinci bagaimana cara mencapai gagasan buruh tidur tenang karena menerima penghasilan yang cukup.

"Cara mencapainya ialah menggunakan prinsip-prinsip ekonomi Pancasila," ucap Sangap.

Sangap menjelaskan, ekonomi Pancasila itu, memiliki lima prinsip dasar yakni, ekonomi yang religius dan wujudkan persatuan nasional, ekonomi yang junjung tinggi kemanusiaan, ekonomi yang berpihak pada kepentingan nasional.

Baca juga : Pernyataan Prabowo Soal Buruh, Partai Garuda: Itu Fakta Di Lapangan

"Yang keempat, ekonomi yang egaliter (sederajat) dan yang kelima yaitu ekonomi yang berkeadilan sosial," jelas Sangap.

Sangap pun mengajak pimpinan serikat buruh membaca secara seksama visi misi itu terlebih dahulu sebelum mengkritik hal yang disampaikan Prabowo.

"Kalau ingin mengetahui pemahaman seseorang, yang terpenting itu baca karya tulisnya. Visi misi menurut saya dalam politik praktis bisa menjadi karya tulis," sarannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.