Dark/Light Mode

Kepala BP2MI Persembahkan Penghargaan Gatra Award 2023 Untuk Jutaan PMI

Sabtu, 18 November 2023 08:42 WIB
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengajak semua pihak untuk bahu-membahu memerangi sindikat mafia penempatan PMI ilegal. (Foto: Dok. BP2MI)
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengajak semua pihak untuk bahu-membahu memerangi sindikat mafia penempatan PMI ilegal. (Foto: Dok. BP2MI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kantor Berita Majalah Gatra mengapresiasi kinerja Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani dalam memberikan pelayanan terbaik bagi PMI yang bekerja di luar negeri.

Apresiasi tersebut ditandai dari penghargaan yang diterima Benny dalam acara Gatra Award 2023 yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Benny yang dinilai konsisten mengawal, melindungi dan memperkuat daya tawar PMI menerima langsung penghargaan yang diserahkan oleh Pimpinan Redaksi Majalah Gatra, Mukhlison S. Widodo.

Dalam sambutannya, Benny mempersembahkan penghargaan yang diterimanya untuk jutaan PMI yang sedang berjuang mengadu nasib di luar negeri.

"Terima kasih kepada Gatra Media Grup, suatu kehormatan dan ini lebih layak diterima oleh 4,8 juta pekerja migran Indonesia yang sedang berada di 67 negara di dunia," kata Benny.

Baca juga : Pemda Se-Jabar Terapkan Penggunaan Kartu Kredit Indonesia

Di hadapan sejumlah direksi Gatra, Benny juga menjelaskan perjuangan PMI untuk menjemput kesuksesan. Diakui politisi partai Hanura itu, PMI merupakan figur yang patut dihormati.

"Mereka orang-orang hebat untuk dan atas nama kehidupan, masa depan mereka berani meninggalkan orang-orang tercinta di kampung halaman. Mereka berani meninggalkan keluarga dan mereka berani meninggalkan Indonesia," ungkapnya.

Untuk itu, dia meminta kepada semua pihak agar menyudahi pemberian stigma negatif terhadap pahlawan devisa.

"Mereka sedang berjuang hari ini untuk bagaimana persepsi buruk tentang mereka, yang selalu menganggap mereka orang-orang rendahan, orang yang tersingkirkan dan layak disingkirkan, orang-orang yang selama ini dihinakan," tegas mantan anggota DPD RI itu.

Terlebih, PMI merupakan salah satu sumber pendapatan negara terbesar setelah migas.

Baca juga : Apical Pertahankan Posisi Tiga Teratas di SPOTT 2023

"Padahal mereka adalah penyumbang devisa terbesar kedua bagi negara kita, Rp 159,6 triliun per tahun disumbangkan oleh mereka," jelas dia.

Lebih lanjut, Benny juga mengajak seluruh pihak untuk memerangi sindikat penempatan ilegal. Sebab, tindak pidana tersebut sangat merugikan, khususnya terhadap PMI.

"Dalam tiga tahun terakhir saya memimpin BP2MI, 106 ribu (PMI) dideportasi dari negara-negara penempatan, 2.400 yang kembali ke Tanah Air dalam peti jenazah, 2-3 peti jenazah setiap hari kembali ke negara kita. Dalam tiga tahun kembali dalam keadaan sakit, cacat secara fisik, hilang ingatan, depresi ringan, depresi berat," jelas dia.

Benny menyadari, pembenahan dalam hal penempatan PMI ilegal sulit untuk disentuh hukum. Sebab, dibalik mereka terdapat oknum-oknum yang memiliki kekuasaan.

"Pejabat negara yang disumpah atas nama Tuhan dan agama, serta konstitusi negara tidak diproklamirkan untuk duduk satu meja bersama dengan mafia dan para sindikat untuk minum kopi dan makan siang bersama," tegas Benny.

Baca juga : Ignasius Jonan Terima Penghargaan Dari Paus

Untuk itu, dia mengajak semua pihak bahu-membahu bersama BP2MI memerangi mafia penempatan PMI ilegal.

"Republik ini dimerdekakan untuk memerdekakan anak-anak bangsa dari kemiskinan, kebodohan, dan eksploitasi," tekannya.

Adapun Benny menyabet penghargaan Gatra Award 2023 pada kategori politik.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.