Dark/Light Mode

Pemilu 2024 Kudu Riang Gembira, Tanpa Hoaks Dan Ujaran Kebencian

Sabtu, 18 November 2023 23:05 WIB
Pegiat dari Siber Indonesia, Farhana Nabila Hanifah. Foto: Istimewa
Pegiat dari Siber Indonesia, Farhana Nabila Hanifah. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Gelaran Pemilu 2024 mendatang diharapkan dapat berjalan dengan aman, dan damai. Sehingga berakhir happy ending bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.

Sebab, ada indikasi ujaran kebencian dan polarisasi terjadi kembali selama Pemilu 2024. "Sudah muncul gejala polarisasi, hatchspeech menuju Pemilu 2024 di media sosial," tutur Pegiat dari Siber Indonesia, Farhana Nabila Hanifah, dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Selatan, kemarin.

Namun, dia yakin, kondisi Pemilu 2024 tak akan separah Pemilu 2019. Sebab, masyarakat saat ini sudah punya literasi yang sangat baik dalam memahami isu-isu politik nasional.

Baca juga : Pemprov Jawa Barat Luncurkan Jabar Anteng

"Tahun-tahun belakangan, masyarakat mulai pinter melihat hoaks, hatespeech. Semoga ke depan tetap cerdas sehingga tak terprovokasi dan endingnya happy," tandasnya.

Dirketur Eksekutif Indonesia Public Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah justru melihat, Pemilu 2024 akan mereplikasi Pemilu 2014 dan 2019. Disinformasi, hoaks, dan sekenisnya, diprediksi akan tetap muncul mewarnai pemilu.

"Tak bisa kita hindari misinformasi, hoaks, black campaign. Sepanjang masyarakat tak bisa memfilternya. Maka sosialisasi dam penegakan hukum harus gencar dan tegas," jelasnya.

Baca juga : Survei: PSI Wakili Anak Muda, Gerindra Terbaik Di Parlemen

Sementara itu, Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah menyatakan, narasi agitasi dan propaganda yang kerap menghalalkan segala cara akan dilakukan untuk menjatuhkan lawan politiknya.

Dia berharap, kontestasi 2024 ini bisa dinikmati dan diselenggarakan dengan suka ria tanpa perpecahan.

Abdullah Kelrey dari Gerakan Pemerhati Kepolisian (GPK) yakin, usai Pemilu, hoaks dengan sendirinya akan terhenti.

Baca juga : Ini Keuntungan Centang Biru Berbayar Di Instagram Dan Cara Mendapatkannya

"Produksi hoaks itu momentum saja di tahun politik. Tetapi tak boleh dibiarkan. Harus ada penindakan agar suasana tetap ayem dan berakhir bahagia," harapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.