Dark/Light Mode

Pengamat: Bongkar Isi Kepala Calon, Debat Khusus Cawapres Perlu Digelar

Sabtu, 2 Desember 2023 16:14 WIB
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion IPO Dedi Kurnia Syah. Foto: Istimewa
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion IPO Dedi Kurnia Syah. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyatakan, mestinya tetap ada debat khusus Calon Wakil Presiden (Cawapres).

Sebab, wakil presiden bukan sekadar orang kedua. Apalagi secara elektoral, Cawapres juga punya peran menggaet hati rakyat untuk mendulang suara.

"Bisa saja sebagian publik tertarik dengan Muhaimin dibandingkan Anies. Atau sebagian publik tertarik dengan Mahfud dibandingkan Ganjar. Atau sebagian publik tertarik dengan Gibran dibandingkan dengan Prabowo," ungkap Dedi dalam keterangannya, Sabtu (2/12/2023).

Baca juga : Lestari: Kembangkan Pariwisata Nasional, Kualitas SDM Perlu Digenjot

Karena itu, publik harus diberikan kesempatan untuk menilai gagasan dan isi kepala Cawapres yang akan dipilih. Salah satunya ya, lewat debat Cawapres.

"Maka masih perlu debat Cawapres itu," tambahnya.

Ketua KPU Hasyim Asy'ari meluruskan, debat Cawapres yang akan didampingi Capres, digelar untuk meyakinkan publik, bahwa para paslon satu kesatuan dan mesti bekerja sama.

Baca juga : Dukungan Perangkat Desa Ke Capres-Cawapres Berpotensi Pada Pelanggaran Pemilu

Menurutnya, tetap ada pembagian proporsi pada lima gelaran debat. Dari lima kali debat, tiga di antaranya merupakan debat Capres. Sisanya, debat Cawapres.

"Saat debat Capres, Capres akan bicara lebih banyak. Begitu pula saat debat Cawapres. Yang lebih banyak porsi bicaranya, ya Cawapres," papar Hasyim, Sabtu (2/12/2023).

Hasyim memastikan, aturan tersebut telah disepakati semua paslon. Dia membantah ada permintaan khusus dari salah satu paslon.

Baca juga : Pengamat: Mobilisasi Aparat Ancam Demokrasi Indonesia

"Aturan ini dibuat supaya publik makin yakin dengan team work Capres-Cawapres dalam penampilan di debat," tandas Hasyim.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.