Dark/Light Mode

Pengamat: Meritokrasi Tak Mengenal Orang Dalam Atau Orang Luar

Kamis, 14 Desember 2023 20:36 WIB
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bakir Ihsan. Foto: Istimewa
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bakir Ihsan. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bakir Ihsan menilai keberadaan ‘orang dalam’ alias Ordal pada sistem politik dan kehidupan bernegara ibarat benalu.

Ordal akan mematikan meritokrasi dengan tidak memberikan kesamaan dan kesetaraan.

"Orang dalam itu benalu. Meritokrasi tidak mengenal orang dalam atau orang luar. Ia tegak lurus dengan menempatkan kapasitas, kualitas, kapabilitas, dan integritas sebagai standar baku untuk terbangunnya sistem dalam beragam ranahnya, terlebih dalam sistem demokrasi," kata Bakir, Kamis (14/12/2023).

Baca juga : Pandawa Lima: Prabowo Tampilkan Kenegarawanan Saat Debat

Dikatakan, meritokrasi tegak apabila demokrasi betul-betul menempatkan equality sebagai pijakannya.

"Orang dalam menyebabkan equality mati," tambahnya.

Selain itu, salah satu dampak buruk dari kuatnya ordal adalah maraknya kasus korupsi.

Baca juga : Pengamat: Prabowo Kuasai Panggung Debat, Tampil Lebih Luwes dan Jenaka

"Karena orang dalam itu bentuk deviasi dari sistem yang seharusnya, sebagaimana korupsi bentuk penyimpangan dari mekanisme yang seharusnya. Mereka adalah sisi gelap birokrasi," tegasnya.

Senada, peneliti Perludem Kahfi Adlan Hafiz menilai ordal akan mengganggu demokrasi.

"Tentu dalam demokrasi semua memiliki kesempatan yang setara. Ini tentu harus jadi nilai yang dipegang tiap pejabat publik sebagai 'forbearance' atau penahan nafsu dalam menjaga demokrasi. Termasuk juga nepotisme dan fenomena ordal," terang Kahfi.

Baca juga : Gelar Muktamar Internasional, JIC Dorong Dai Jadi Agen Peradaban

Sebelumnya, Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung fenomena orang dalam yang semakin menjadi-jadi di Indonesia.

Anies menyebut, di setiap aspek kini butuh orang dalam alias ordal agar seorang bisa diterima bekerja.

"Fenomena Ordal ini menyebalkan, di seluruh Indonesia kita menghadapi fenomena ordal (orang dalam). Mau ikut kesebelasan ada ordalnya, mau jadi guru ordal, mau masuk sekolah ada ordal, mau dapat tiket konser ada ordal, ada ordal dimana-mana yang membuat meritokrasi enggak berjalan, yang membuat etika luntur," tutur Anies dalam debat Capres di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.