Dark/Light Mode

Berpotensi Memecah Belah, Stop Polemik Pernyataan Zulhas

Jumat, 22 Desember 2023 23:16 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. (Foto: Istimewa)
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Umat Islam Indonesia dinilai tidak perlu menghamburkan energinya dengan ikut-ikutan mengecam Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, karena hanya akan memecah belah ummat.

Hal itu disampaikan Sekretaris Majelis Amanah PB Mathla’ul Anwar Dr H Ali Nurdin. Menurutnya, masyarakat lebih baik fokus terhadap isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap Palestina yang terus dilakukan Israel.

"Kalau umat Islam masih memiliki energi, lebih baik kita hujat dan boikot Israel yang nyata-nyata telah melakukan pemusnahan massal terhadap bangsa Palestina,” katanya kepada wartawan, Jumat (22/12/2023).

Ali mengatakan, mengecam sesama tokoh bangsa hanya akan memecah belah umat. Sebaliknya, mengecam Israel justru akan membuat umat Islam semakin kuat dan solid.

Baca juga : Khawatir Memecah Belah Persatuan, DPP CMMI Batal Laporkan Zulhas Ke Mabes Polri

Jadi, jangan mencari musuh di negeri sendiri. Sebaiknya, masyarakat bersatu dan melawan bangsa yang sudah nyata-nyata melecehkan agama dan hak asasi manusia.

"Ingat pengalaman pembebasan Irian Barat tahun 1963 dan konfrontasi Malaysia 1965 yang membuat Indonesia semakin solid karena memiliki musuh bersama di luar sana," katanya.

Ali menambahkan, candaan yang disampaikan Zulkifli Hasan soal ucapan setelah baca Al-Fatihah dan jumlah jari ketika At-Tahiyat, sebetulnya bukan hal baru.

Ulama ternama Ustadz Abdul Somad juga pernah menyampaikan candaan yang sama beberapa waktu lalu. Namun, dia heran kenapa reaksi masyarakat berbeda.

Baca juga : Soal Ekonomi Warga Bekasi, Pengamat Anggap Pernyataan Imin Nggak Pas

Ia pun menilai karena sosok Zulhas seorang politisi, sehingga setiap ucapannya rawan untuk dipolitisasi oleh kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan berbeda. "UAS karena beliau ulama, candaannya tidak dipolitisasi," paparnya.

Politisasi terhadap Zulhas, nampak antara lain dari masifnya penyebaran video candaanya melalui media sosial dan grup-grup aplikasi pesan WhatsApp.

"Hal seperti ini bisa membuat kita lupa bahwa di Timur Tengah ada bangsa biadab yang menjajah dan membunuh bangsa lain selama puluhan tahun," katanya.

karena itu dia mengajak masyarakat berhenti mengecam sesama umat Islam. Lebih baik, mengumpulkan sumbangan, atau setidaknya perbanyak doa agar rakyat Palestina diberikan kekuatan dalam menghadapi genosida oleh Israel.

Baca juga : Firli Bahuri Belum Ditahan, Kapolri Pastikan Kasus Pemerasan SYL Dituntaskan

Namun, dosen Universitas Mathla’ul Anwar ini tak lupa mengingatkan kepada para tokoh bangsa khususnya para politisi agar lebih berhati-hati lagi dalam tindakan dan tutur kata.

Sebab menjelang Pemilu ini, setiap perbuatan dan ucapan politisi di muka publik sangat rawan dipolitisasi akibat perbedaan dukungan dan pilihan politik.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.