Dark/Light Mode

Beberkan Riset Peran Perempuan Di Pendidikan

Prof. Ibah: Kampus Masih Terlihat Maskulin

Jumat, 22 Desember 2023 23:31 WIB
Guru Besar Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dzuriyatun Toyibah. Foto: Istimewa
Guru Besar Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dzuriyatun Toyibah. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Sosiolog dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dzuriyatun Toyibah menyinggung peran penting kaum pria dibanding perempuan dalam hal memegang kekuasaan di institusi pendidikan.

Kata Prof. Toyibah, budaya patriarki kaum pria lebih dianggap memiliki kompetensi dan otoritas dibandingkan dengan perempuan. “Jadi kampus sampai hari ini masih terlihat maskulin,” kata Prof. Toyibah pada acara pidato pengukuhan guru besar UIN Jakarta di Auditorium Harun Nasution, UIN Jakarta, Ciputan, Banten, Jumat (22/12/2023).

Pernyataan Toyibah berdasar pada data-data tentang sebaran karir akademik yang dimilikinya dari tahun 2012-2014, dan kemudian diperbaharui di 2023.

Adapun bahan penelitian Ibah, sapaan akrab Prof. Dzuriyatun Toyibah untuk menunjukan bahwa salah satu datanya adalah jumlah guru besar sampai 2014 dari 56 guru besar yang ada di kampusnya, hanya ada empat orang perempuan.

Baca juga : Penguatan Karakter Generasi Muda Melalui Pendidikan Pancasila

"Ada penambahan signifikan pada 2023 yakni kenaikan enam kali lipat sejak 2012 tetapi jumlahnya masih di bawah 19 persen,” ungkap guru besar Sosiologi UIN Jakarta itu.

Sementara di negara lain menunjukan representasi profesor perempuan yang sudah tenure mencapai 26 persen. Jumlah tersebut naik dari 23 persen di 2014-2015.

"Persentase perempuan dalam posisi yang sama mencapai 31 persen di eropa," ucap dia.

Di Australia, tambah Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Jakarta itu prosentase profesor perempuan mencapai 19.8 persen dan associate profesor perempuan mencapai 28 persen di 2011.

Baca juga : Pj Gubernur: Peran Perempuan Penting untuk Turunkan Stunting di Sumsel

"Di Indonesia meski jumlah perempuan yang mengenyam pendidikan tinggi jumlahnya naik signifikan, tetapi belum dibarengi dengan jumlah partisipasi dalam jabatan publik," terang Ibah.

Di kesempatan sama, Wakil Rektor bidang Akademik UIN Jakarta Prof Ahmad Tholabi Kharlie tidak menampik bahwa dari segi data, jumlah situasi kesenjangan perempuan di UIN Jakarta masih terjadi.

Namun dia mengatakan bahwa kampus UIN punya komitmen yang kuat untuk terus mendorong keterwakilan perempuan. Terutama dalam dunia akademik pendidikan tinggi.

"Pengukuhan 16 guru besar perempuan yang saat ini digelar oleh UIN adalah bukti nyata," ujar Tholabi.

Baca juga : Dukung Generasi Muda Akses Pendidikan, PSI Dorong KIP Tepat Sasaran

Diketahui, UIN Jakarta baru saja menggelar pengukuhan 16 guru besar perempuan yang dikukuhkan berasal dari bidang ilmu yang beragam. Yakni dari ilmu keagamaan Islam, pendidikan, bahasa, sains, psikologi, kesehatan, dan lingkungan.

"Pengukuhan ini adalah momen bersejarah bagi UIN karena berbarengan dengan perayaan hari ibu," aku Tholabi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.