Dark/Light Mode

Pengamat Sarankan Peserta Pemilu Antisipasi Dampak Medsos

Senin, 11 Desember 2023 20:20 WIB
Ilustrasi dampak medsos (Gambar: Istimewa)
Ilustrasi dampak medsos (Gambar: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menilai, generasi Y atau Z belum sepenuhnya menerima apa dan bagaimana Pemilu demokratis bekerja. Berdasar pada informasi-informasi sekilas di berbagai tayangan media sosial, mereka dianggap bias mendefinisikan Pemilu demokratis.

Menurut Ray, hal itu pula yang membuat mayoritas publik kurang peka terhadap isu demokrasi yang kian marak. “Itulah mengapa mereka kurang sensitif pada isu putusan MK (Mahkamah Konstitusi) yang dinilai cacat etik, berbagai isu ketidaknetralan aparat, dan sebagainya,” kata Ray.

Baca juga : Hore, Rakyat Kecil Bakal Digratisin Iuran Sampah

Ray melihat, generasi Y dan Z menerima atau menolak Capres-Cawapres dengan begitu saja. Tanpa dibarengi sikap kritisisme.

Akibatnya, kata Ray, pasti akan ada salah satu pasangan calon yang terkena imbas. Di tambah lagi, arus di media sosial yang lebih tertuju ke pelanggaran salah satu calon dibanding calon yang lain. Hal itu semakin membuat nalar kritis publik meredup.

Baca juga : Kapolri Dan Panglima TNI Gelorakan Pemilu Damai Di Papua

“Efek luasnya tayangan di media sosial soal Pj Sorong, ditambah dengan isu adanya penggiringan ASN di Boyolali (berdampak ke salah satu calon). (Generasi Y dan Z menerima) tanpa sikap kritis,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.