Dark/Light Mode

Suara Prabowo Naik 19 Juta dalam 48 Hari, Pengamat: Kesalahan Apa yang Dilakukan Ganjar?

Senin, 11 Desember 2023 15:01 WIB
Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)
Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat politik sekaligus pendiri Pusat Studi untuk Demokrasi, Kiki Rizki Yoctavian, mengkritisi hasil riset Lembaga Survei Indonesia (LSI), yang dirilis Minggu (10/12). Survei tersebut menyebutkan, elektabilitas Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, meningkat menjadi 45,6 persen, unggul dibandingkan dua paslon lain peserta Pilpres 2024.

Menurut dia, jika dihitung dan dibandingkan sejak 22 Oktober hingga 10 Desember atau 48 hari, survei LSI untuk Prabowo naik mencapai 9,7 persen. Jika angka tersebut dikonversi dengan dalam suara dengan basis Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU yang sebanyak 204 juta, itu senilai dengan 19,8 juta suara. Artinya, suara Prabowo-Gibran bertambah 19,8 juta dalam 48 hari atau rata rata tiap hari tambah 416.000 suara.

Baca juga : Periksa Pejabat Kementan, KPK Dalami Pemotongan Anggaran Yang Dilakukan SYL

“Jika survei itu dianggap suatu kebenaran, maka pertanyaannya adalah bagaimana Prabowo bisa mendapatkan tambahan 416 ribu suara setiap hari? Isu apa yang mampu membuat dalam 48 hari ada 19,8 juta suara pindah ke Prabowo,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (11/12).

Kiki bertanya-tanya, narasi sekuat apa dan mesin amplifikasi sebesar apa yang bisa membuat 19,8 juta suara pindah dalam 48 hari. Dia pun mencoba membandingkan raihan Prabowo-Gibran dengan pasangan lainnya, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca juga : Warga Desa Pasirbaru Sukabumi Jempolin Pelatihan Anyaman Bambu Relawan Ganjar

“Kesalahan besar apa yang dilakukan Ganjar? Siapa yang dihina atau dinistakan Ganjar sehingga ada kemuakan luar biasa yang membuat 19,8 juta suara pindah ke Prabowo? Bahkan kalau kita gunakan Pilkada DKI sebagai perbandingan, tuduhan penistaan agama dan diiringi demo berjilid-jilid saja tidak mampu menggeser suara sebesar dan secepat ini,” ucap Kiki. 

Sepengetahuan Kiki, tidak ada kesalahan yang dilakukan Ganjar-Mahfud maupun Anies-Muhaimin sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran 19,8 juta suara dalam medio 48 hari. Namun, suara mereka malah turun, sebaliknya suara Prabowo-Gibran melonjak.

Baca juga : Datang Ke Daerah Padat Penduduk, Relawan Mak Ganjar Sosialisasikan Ganjar-Mahfud

“Kalau tidak ada kejadian dan isu yang luar biasa terjadi untuk pergeseran suara yang signifikan itu, maka alasan memungkinkan adalah error sampling dalam metode survei. Kalau itu terjadi, sangat layak seluruh lembaga survei untuk mengevaluasi metode-metode surveinya untuk hasil yang lebih kredibel,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.