Dark/Light Mode

Bidik Kalangan Middle Up, PT KAI Ingin Gandakan Jumlah Kursi Non Ekonomi

Sabtu, 30 Desember 2023 22:10 WIB
Peluncuran rangkaian kereta eksekutif dan luxury yang disebut dengan kereta luxury generation untuk sejumlah tujuan, di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat, Sabtu (30/12/2023). (Foto: Ist)
Peluncuran rangkaian kereta eksekutif dan luxury yang disebut dengan kereta luxury generation untuk sejumlah tujuan, di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat, Sabtu (30/12/2023). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Minat masyarakat menggunakan layanan kereta mewah semakin tinggi. Terbukti, layanan kereta eksekutif dan Luxury New Generation di Kereta Api Argo Dwipangga rute Jakarta-Yogyakarta yang dibanderol Rp 1,5 juta langsung ludes diserbu penumpang sejak diluncurkan 13 Desember lalu.

"Sampai 7 Januari tiket sudah full booked," kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI Didiek Hartantyo kepada wartawan saat peluncuran rangkaian kereta eksekutif dan luxury yang disebut dengan kereta luxury generation untuk sejumlah tujuan, di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat, Sabtu (30/12/2023).

Didiek membeberkan, total ada 32.000-an penumpang Kereta New Generation dengan okupansi mencapai 86 persen-90 persen sejak beroperasi. 

Menurutnya, PT KAI terus berupa untuk meningkatkan kuantitas kereta non ekonomi dari 5 persen menjadi 10 persen. Sebab, dengan pertumbuhan ekonomi saat ini daya beli masyarakat semakin baik. Namun, penambahan ini bukan berarti mengurangi kursi kelas ekonomi, melainkan memperbanyak jumlah kursi non ekonomi. 

Baca juga : Hadapi Tantangan Tahun Politik, PT Cemindo Gemilang Kedepankan Solusi Inovatif

"Setiap ada kesempatan kami selalu menanyakan langsung kepada penumpang tentang kesediaan mereka mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan kualitas pelayanan yang lebih baik. Mayoritas mereka setuju membayar lebih," ungkapnya.

Terlebih, berdasarkan informasi dari kalangan perbankan, pertumbuhan nasabah dengan jumlah rekening di atas Rp 5 miliar sangat tinggi. Ini berarti daya beli masyarakat semakin tinggi.

Selain menyinggung soal daya beli masyarakat, Didiek juga mengungkapkan bahwa PT KAI terus berbenah memperbaiki kualitas layanan kereta. Seperti berencana mengganti gerbong kereta yang berusia 30 tahun lebih. 

Menurutnya, PT KAI tengah memesan 612 unit kereta baru dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA untuk kereta ekonomi dan eksekutif. Kereta itu mulai berdatangan sampai dengan tahun 2026 dan 2027.

Baca juga : Caleg Gunakan Jasa Bank Emok

Selain memesan kereta baru, PT KAI juga merevitalisasi kereta-kereta ekonomi lama agar penumpang kereta ekonomi menjadi lebih nyaman. Pasalnya, dia menilai kursi yang digunakan pada kereta ekonomi yang memiliki sandaran tegak tidak manusiawi untuk penumpang yang melakukan perjalanan jarak jauh.

Setidaknya ada 200 unit kereta ekonomi lama yang akan direvitalisasi dengan kereta ekonomi generasi baru dengan kursi yang lebih nyaman dan fitur-fitur yang yang mirip dengan kereta kelas eksekutif. 

"Pelanggan yang melakukan perjalanan jarak jauh tapi dalam kondisi tegak lurus duduknya, kemudian menghadapnya kadang-kadang berhadapan seperti itu sehingga kenyamanannya sangat jauh dari, mohon maaf, manusiawi. Oleh sebab itu, satu persatu kereta api kami perbaiki," tuturnya.

Ditempat yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan adanya gerbong mewah ini sengaja dilakukan KAI agar naik kereta bukan lagi sebagai alternatif, tapi harus jadi gaya hidup seperti di Jepang dan Eropa. Ketika ada fasilitas bagus, kata dia, orang yang mampu akan rela membayarnya meski harganya lebih mahal dari pesawat. 

Baca juga : Budayawan Yogyakarta Yakin Ganjar Akan Jadi Presiden Indonesia

"Memang kereta ini harus jadi gaya hidup baru, bukan cuma alternatif. Kereta harus kita upgrade agar yang middle up mau naik kereta. Jadi lifestyle, orang mau bayar mahal, bukan lagi jadi alternatif dengan kereta murah," ujarnya.

Tiko, sapaan Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan dirinya menyambut baik transformasi dari kereta-kereta jarak jauh milik KAI. Ia berpesan, agar terus didorong perkembangannya sehingga moda transportasi perkeretaapian bisa menjadi gaya hidup baru bagi masyarakat Indonesia.

Menurutnya, kereta yang dimiliki PT KAI ini diproduksi PT INKA (Persero). Tiko berharap Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bisa ditingkatkan lagi. Ada beberapa material yang masih harus impor roda, dan kursi bergerak.

"Kalau kursi elektrik ini kan pakai dinamo. Ini belum ada di dalam negeri ya. Kalau INKA berhasil, ini yang pertama bikin kursi muter ini. Kita cari partner. Tiga tahun harus bisa," ujar Tiko.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.