Dark/Light Mode

Genjot Produksi Udang, Pemerintah Revitalisasi Tambak Udang Bumi Dipasena

Rabu, 31 Januari 2024 15:42 WIB
Tenaga Ahli Utama Kedeputian I KSP, Alan F Koropitan, dalam rapat koordinasi dan kunjungan lapangan ke kawasan tambak udang Bumi Dipasena, di Tulang Bawang, Selasa (30/1). (Foto: KSP)
Tenaga Ahli Utama Kedeputian I KSP, Alan F Koropitan, dalam rapat koordinasi dan kunjungan lapangan ke kawasan tambak udang Bumi Dipasena, di Tulang Bawang, Selasa (30/1). (Foto: KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Alan F. Koropitan, menegaskan komitmen pemerintah merevitalisasi infrastruktur kawasan tambak udang Bumi Dipasena di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. 

Tujuannya, kata Alan adalah untuk untuk mengembalikan kejayaan Bumi Dipasena sebagai sentra produksi udang nasional. Ditargetkan, produksi udang nasional bisa tembus 2 juta ton per tahun.

Hal itu disampaikan Alan dalam rapat koordinasi dan kunjungan lapangan pada Selasa (30/1).

"Barangnya sudah ada, tinggal kita maksimalkan, antara lain dengan dukungan infrastruktur yang memadai," kata Alan F. Koropitan.

Baca juga : Teco Bidik Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia

Revitalisasi tambak udang Bumi Dipasena, sebutnya menjadi salah satu Proyek Prioritas Strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. 

Kebutuhan utama dalam revitalisasi ini, menurut Alan, adalah rehabilitasi jaringan irigasi dan pembangunan pengaman pantai. 

Meski demikian, penyediaan infrastruktur ini sempat terkendala oleh persoalan status lahan dan aset, serta ketersediaan anggaran yang belum memadai di Kementerian PUPR.

"Hari ini masalah status lahan sudah selesai. Semua sudah clean and clear. Kedepan, kami akan mengawal pembahasan lanjutan terkait rencana penyerahan aset ke Kementerian PUPR," terangnya.

Baca juga : Genjot Program P3DN Perlu Kolaborasi Pusat Dan Daerah 

Ia berharap langkah serius yang dilakukan pemerintah ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri udang global.

Asal tahu saja, Bumi Dipasena yang memiki luas sekitar 6.800 hektare, merupakan salah satu tambak udang terbesar di dunia. Tambak ini pula yang berkonstribusi signifikan pada produksi udang vaname di Indonesia. 

Pada tahun 2021, produksi udang vaname tambak ini mencapai 15.895 ton. Sekitar 15 persen dari total produksi nasional.

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, menekankan bahwa revitalisasi tambak udang Bumi Dipasena harus menjadi prioritas. Karena diyakini langkah ini akan memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Lampung.

Baca juga : Perkuat Program Wisata Medis, RS Premier Bintaro Resmikan Layanan Unggulan

Sementara Direktur Kelautan dan Perikanan Kementerian PPN/Bappenas, Rahmat Mulianda, mendukung agar kegiatan revitalisasi tambak udang dimasukkan dalam RPJMN 2025-2029, guna memastikan keberlanjutan program dan anggaran.

Rapat koordinasi dan kunjungan lapangan KSP ke Bumi Dipasena dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Tulang Bawang, Wakil Ketua Komite II DPD RI, serta perwakilan dari berbagai lembaga terkait dan asosiasi petambak.

Mereka antara lain Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Roy Panagom Pardede, Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan (BPKHTL) Wilayah XX Bandar Lampung Hariani Samal, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tulang Bawang Popie Hagy, serta Ketua Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah Lampung (P3UW) Suratman.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.