Dark/Light Mode

Fatayat NU Gelar Literasi Keuangan Syariah

Jumat, 2 Februari 2024 16:02 WIB
Fatayat NU DKI Jakarta mengikuti kegiatan Literasi Keuangan Syariah dan Pelatihan UMKM oleh Pimpinan Pusat Fatayat NU dan Prudential Syariah, di Aula PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Minggu (30/1/2024). Foto: Istimewa
Fatayat NU DKI Jakarta mengikuti kegiatan Literasi Keuangan Syariah dan Pelatihan UMKM oleh Pimpinan Pusat Fatayat NU dan Prudential Syariah, di Aula PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Minggu (30/1/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Fatayat NU DKI Jakarta mengikuti kegiatan Literasi Keuangan Syariah dan Pelatihan UMKM oleh Pimpinan Pusat Fatayat NU dan Prudential Syariah, di Aula PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Minggu (30/1/2024).

Literasi Keuangan Sayariah dan Pelatihan UMKM merupakan metode pendekatan edukatif interaktif anggota Fatayat NU/perempuan untuk memberikan pengetahuan tetang keuangan syariah dan keterampilan bagi kaum perempuan.

Literasi Keuangan Syariah dan Pelatihan UMKM diharap dapat memberi tambahan wawasan mengenai keuangan syariah dan skill dalam membangun usaha merupakan budaya baru di kalangan ibu rumah tangga.

Baca juga : Bos NU Netral Nggak Sih

"Dalam kegiatan Literasi Keuangan Syariah dan Pelatihan UMKM tersebut, peserta diajarkan tentang pentingnya memahami dan pengetahuan tetang keuangan syariah dan keterampilan bagi perempuan untuk mempunya usaha sendiri. Peserta juga diajarkan cara membuat hantaran pernikahan," kata Ketua Umum Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah.

Sebelumnya, kegiatan Litetasi Keuangan Syariah dan Pelatihan UMKM bagi kader Fatayat NU DKI Jakarta yang menjadi bagian dari CSR Prudential Syariah, dilaksanakan di Banten, Jawa Barat.

Kedua di Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Lamongan, dan sekarang di Jakarta.

Baca juga : Rayakan HUT ke-58, Perdoski Gelar Edukasi Hingga Bakti Sosial

"Angka kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi, sehingga untuk mengurangi angka kemiskinan dan penanganan cegah stunting kita masih harus melakukan upaya kolaboratif," paparnya.

Margaret menambahkan, pihaknya juga melakukan hearing dengan DPR yang membidangi kesehatan, BUMN dan Pemerintah Desa.

"Kita berharap supaya alokasi dana CSR itu untuk upaya-upaya memgurangi angka kemiskinan dan mencegah stunting. Kita juga punya gerakan namanya Barnas (Barisan Nasional) Fatayat NU Cegah Stunting," ucapnya.

Baca juga : Caleg Demokrat Ini Rela Disanksi Demi Dukung Ganjar

Angka kemiskinan dan stunting di Indonesia masih cukup tinggi, sehingga untuk melakukan pencegahan dan penanganannya kita masih harus melakukan upaya kolaboratif.

Sementara itu, salah satu kader Fatayat NU Rahma menyampaikan, pelatihan UMKM yang diselenggarakan PP Fatayat NU sangat bermanfaat bagi anggota.

"Sehingga kita lebih fokus bagaimana anggota Fatayat NU menjadi perempuan yang mandiri dan mempunyai peran menjaga kesejahteraan keluarga," kata Rahma.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.