Dark/Light Mode

Jokowi Ketua Koalisi Kuncinya Di Prabowo

Rabu, 13 Maret 2024 08:15 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman di Jakarta, Senin (19/2/2024). (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman di Jakarta, Senin (19/2/2024). (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Usulan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) agar Presiden Jokowi menjadi ketua koalisi mendapat tanggapan beragam dari parpol pendukung Prabowo-Gibran. Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menyebut, keputusan akhir Jokowi jadi ketua koalisi ada di tangan Prabowo. 

Doli mengatakan, belum ada pembahasan soal ketua koalisi dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Menurut dia, Jokowi tentu akan mendapat peran dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Menurut dia, tak ada salahnya jika Jokowi memberikan banyak masukan kepada Prabowo. Apalagi, kedua tokoh tersebut memiliki hubungan baik. Dan, pemerintahan Prabowo nanti akan banyak melanjutkan kebijakan Jokowi. 

"Pak Jokowi juga bisa ikut membantu di mana pun posisinya,” kata Doli. 

Soal usulan Jokowi sebagai ketua koalisi, Doli Kurnia mengatakan, usulan tersebut kuncinya ada di persetujuan Prabowo. Sebab, selama lima tahun ke depan, pemerintahan akan dipimpin oleh Prabowo. 

Baca juga : Hak Angket Dicurigai Cuma Alat Bargaining

“Soal posisi Pak Jokowi di mana, formal atau informal, itu tergantung Pak Prabowo sebagai presiden terpilih,” lanjut Komandan Alpha Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu. 

Kata dia, pembicaraan soal pengukuhan Koalisi Indonesia Maju sudah dibicarakan secara informal antara bos parpol KIM. Pembicaraan ini mengarah pada bagaimana agar koalisi yang sudah terbangun di pilpres dipermanenkan untuk menghadapi agenda politik selanjutnya seperti Pilkada. 

Menurut dia, kalau kesolidan koalisi bisa dirawat dengan baik, akan menjadi modal untuk menjaga stabilitas politik di parlemen. “Paling tidak menjaga komunikasi antara DPR dan pemerintah," kata Doli. 

Namun, kata Doli, pembicaraan itu baru sebatas obrolan ringan. Belum ada pembahasan serius soal wacana untuk mengukuhkan Koalisi Indonesia Maju sebagai koalisi permanen. Pasalnya, semua parpol saat ini tengah mengikuti proses rekapitulasi suara Pemilu 2024. 

Sehingga, belum dapat dipastikan bagaimana format kerja sama Koalisi Indonesia Maju. Apakah akan ada posisi ketua atau tidak. Atau apakah kerja sama koalisi bakal dibuat formal atau tidak, dan detail-detail lainnya. “Kerja sama ini kan bisa dilakukan kalau ada kesepakatan politik. Kalau enggak ada, enggak bisa jalan,” ungkapnya. 

Baca juga : 16 Tokoh Merasa Mega Bisa Reparasi Demokrasi

Jubir Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra belum mau menanggapi wacana ini. Menurut dia, lebih baik hal tersebut ditanyakan kepada TKN Prabowo-Gibran. 

Hal senada disampaikan Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay. Menurut dia, akan lebih pas jika pertanyaan itu dijawab oleh TKN Prabowo-Gibran. 

Sebelumnya, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Afriansyah Noor mengatakan, usulan dari PSI ini baik-baik saja. Dengan begitu, dua kekuatan bersatu untuk mewujudkan Indonesia Maju. Apalagi, kata dia, antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo sudah terjalin chemistry kerja sama selama hampir lima tahun. "Beliau berdua saya lihat bisa saling mengisi satu dengan yang lainnya," kata Afriansyah, saat dikontak Rakyat Merdeka, Senin (11/3/2024). 

Usulan Jokowi menjadi ketua koalisi disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie. Kata Grace, ada usul dari Ketua Depan Pembina PSI Jeffrie Geovannie agar Jokowi dapat memimpin koalisi partai politik. Menurut Grace, usulan ini bagus karena Jokowi dinilai sebagai sosok yang bisa mempersatukan atau menjembatani kepentingan partai politik. 

Kata dia, tidak mudah mencari seseorang yang bisa menjembatani semua partai politik dan perkataannya dapat mempersatukan partai-partai tersebut. "Hari ini saya pikir Pak Jokowi satu-satunya orang yang bisa," kata Grace.

Baca juga : Bursa Ketum Golkar Mulai Ramai, Airlangga Makin Kokoh Di Beringin

Apa kata pengamat soal usulan Jokowi jadi ketua koalisi? Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ditanggapi atau tidak usulan ini sepenuhnya ada di tangan Prabowo dan parpol koalisinya. Apakah Prabowo memberikan persetujuan kepada Jokowi sebagai ketua parpol koalisi pendukung Prabowo-Gibran atau tidak. 

Kalau memberikan persetujuan, kata dia, berarti posisi Jokowi akan sangat kuat dan itu akan memperkuat relasi antara Jokowi dan Prabowo. Burhan menceritakan, di era Presiden SBY juga pernah ada Sekretariat Bersama yang beranggotakan parpol koalisi pendukung SBY. Saat itu, ketua hariannya dipegang oleh Aburizal Bakrie sebagai Ketum Golkar.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.