Dark/Light Mode

Soal E-Budgeting DKI, Komisioner KPK Angkat Bicara

Jumat, 1 November 2019 22:36 WIB
Komisioner KPK, Laode M Syarif (Foto: Tedy Kroen)
Komisioner KPK, Laode M Syarif (Foto: Tedy Kroen)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sistem e-budgeting dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), belakangan ini ramai dibicarakan publik. Menyusul ditemukannya anggaran yang dinilai fantastis seperti lem aibon senilai Rp 82,8 dan pulpen Rp 124 miliar di Pemprov DKI.

Soal ini, Komisioner KPK Laode M Syarif angkat bicara. Melalui akun Twitternya, Syarif menyatakan apresiasinya terhadap penggunaan e-planning dan e-budgeting di pemerintahan. Seperti yang telah diterapkan Pemprov DKI dan sejumlah pemerintahan daerah lainnya.

Baca juga : E-Budgeting Baik, Manusianya?

Sebab, menurutnya, hal itu sangat membantu publik menyoroti penyusunan anggaran yang dilakukan pemerintah. Karena dalam e-budgeting, semua perencanaan anggaran diinput secara digital ke dalam sistem. 

"Kita PATUT BERSYUKUR, gara-gara adanya e-planning/e-budgeting @DKIJakarta, anggaran-anggaran aneh dapat dipantau masyarakat, sehingga tidak jadi masuk dalam APBD. @KPK_RI sering mencontohkan e-budgeting @DKIJakarta dan Kota Surabaya sebagai e-budgeting terbaik di Indonesia," cuit Syarif, Jumat (1/11).

Baca juga : Debat Dengan Polisi, Pegawai KPK Ogah Copot Kain Hitam

Peraih gelar PhD dalam hukum lingkungan hidup internasional dari Universitas Sydney itu berharap, Pemprov DKI terus mempertahankan penggunaan sistem e-budgeting, untuk meningkatkan kontrol anggaran.

"Jika @DKIJakarta dan pak @aniesbaswedan berniat untuk MENINGKATKAN KUALITAS e-budgeting yang sekarang agar LEBIH SMART, SILAHKAN. Tapi jangan meninggalkan e-budgeting dan kembali kecara manual," tandasnya.

Baca juga : Gandeng Swasta, Kemnaker Kembangkan Pelatihan Wirausaha Otomotif

Sistem e-budgeting mulai diperkenalkan di Jakarta, ketika Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur pada periode 2012-2014.

Sistem tersebut akhirnya digunakan di Jakarta, saat Ahok menjadi gubernur pada periode 2014-2017. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.