Dark/Light Mode

Jurnalis Rakyat Merdeka Jadi Pembicara Di Mods May Day Sabah, Malaysia 2024

Senin, 20 Mei 2024 15:34 WIB
Jurnalis Rakyat Merdeka yang juga penulis buku Mods Indonesia, Musik, Fashion, dan Scooter, Hendrawan Kosim Wijaya (mengenakan jaket hitam, red) saat menjadi pembicara dalam rangkaian acara talk session Sabah Mods May Day 2024, di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, (19/5). Foto: Ist
Jurnalis Rakyat Merdeka yang juga penulis buku Mods Indonesia, Musik, Fashion, dan Scooter, Hendrawan Kosim Wijaya (mengenakan jaket hitam, red) saat menjadi pembicara dalam rangkaian acara talk session Sabah Mods May Day 2024, di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, (19/5). Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Jurnalis Rakyat Merdeka yang juga penulis buku Mods Indonesia, Musik, Fashion, dan Scooter, Hendrawan Kosim Wijaya didapuk sebagai pembicara dalam rangkaian acara talk session Sabah Mods May Day 2024, di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, (19/5).

Hendrawan yang lebih akrab disapa Kawe ini mengatakan, perayaan Mods May Day 2024 di Sabah ini merupakan edisi pertama yang diadakan oleh anak-anak Mods Sabah. Hal ini yang kemudian kata Kawe, menurut anak-anak Mods Sabah menjadi penting, mengadakan talk session membahas perkembangan subkultur Mods untuk disimak oleh peserta yang hadir dalam acara tersebut.

"Gerakan subkultur Mods di Sabah ini merupakan sebuah fenomena yang  baru saja dimulai, mereka masih terus menggali lebih jauh seperti apa Mods itu? Bagaimana fesyennya? Musiknya, Vespanya dan seterusnya," kata Kawe. 

Baca juga : Bos FPCI: Tahu Nggak, Rakyat Merdeka Menu Wajib Saya Tiap Pagi?

Kawe melanjutkan, anak-anak Mods di Sabah ternyata banyak mendapat inspirasi dari gerakan anak-anak Mods di Indonesia. 

"Termasuk dalam membuat acara pertama Mods May Day di Sabah ini, salah seorang dari mereka pernah datang ke acara di Jakarta dan Bandung, dan sharing bagaimana dalam membuat acara Mods Mayday," ucap Kawe. 

Seperti kebanyakan acara Mods May Day di seluruh dunia, rangkaian acaranya seperti scooter run yang diikuti oleh para peserta Mods Mayday, dan kemudian kumpul di venue tempat berlangsungnya acara sambil disuguhi live music yang diisi oleh band dan deejay.

Baca juga : BTN Berangkatkan 2.000 Pemudik Gratis Di Lebaran 2024

Kawe menjelaskan bahwa setiap kali bulan Mei tiba, parade populer seperti Mods May Day digelar di berbagai kota belahan dunia bertepatan dengan suasana perayaan Hari Buruh Internasional.

Acara tersebut, kerap dijadikan sebagai salah satu cerminan bagi eksistensi kelas pekerja dari perspektif 'penganut' mods.

Mods yang berasa dari kata 'modernis', merupakan sebuah subkultur yang lahir di London, Inggris, pada awal 1960an. Istilah tersebut diambil dari aliran musik modern jazz, yang sempat menjadi pusat perhatian kawula muda London pada era pasca peperangan.

Baca juga : Fotografer Rakyat Merdeka Raih Juara II PLN Journalist Awards 2023

Meski kerap disebut sebagai salah satu ikon kelas pekerja, gambaran umum subkultur Mods tampak tidak terlalu akrab dengan kegiatan long march, maupun demo penuntutan hak, yang biasanya menjadi agenda tahunan dari kelas pekerja.

Sebaliknya, dari literatur yang ada, tak sedikit yang justru lebih fokus mengekspos Mods sebagai gelombang gaya hidup yang erat akan tiga hal, yakni fashion, skuter, dan musik.

Kesan glamor yang nampak pada tampilan Mods turut mengambil peran yang cukup besar dalam pembentukan wujud subkultur yang erat dengan logo berbentuk lingkaran tiga warna tersebut.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.