Dark/Light Mode

Kabinet Kehilangan Teladan Seperti Mahfud MD

Minggu, 2 Juni 2024 17:37 WIB
Pakar hukum tata negara, Mahfud MD. Foto: Istimewa
Pakar hukum tata negara, Mahfud MD. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Tokoh nasional asal Nias, Firman Jaya Daeli mengungkapkan, Indonesia kehilangan teladan kepemimpinan sekaliber Mahfud MD. Khususnya di kabinet pemerintahan, menurutnya, tidak ada lagi yang mampu menjadi panutan.

"Sebagai panutan, pengarah, pengendali, penuntun, pengkoordinasi, pemutus dan pemimpin politik, hukum dan keamanan. Kita kehilangan setelah Prof. Mahfud MD mengundurkan diri dari kabinet pemerintahan sebagai Menko Polhukam, sungguh-sungguh amat kehilangan," kata Firman lewat keterangan tertulis, Minggu (2/6/2024).

Tanpa bermaksud mendewakan dan mengkultuskan Mahfud, Firman menuturkan, memang ada yang kosong dan hilang dalam kabinet.

Dikatakan, ada kekosongan nilai-nilai dalam kenegaraan, khususnya dalam institusi Polhukam.

Baca juga : PT MIKI Hadirkan Alat-alat Kesehatan Terbaru Buatan Dalam Negeri di ICEF 2024

Ketua Dewan Pembina Pusat Kajian Politik dan Keamanan (Puspolkam) Indonesia itu melihat, integritas, profesionalitas dan kapasitas kepribadian dan kepemimpinan Mahfud tak nampak di pejabat Pemerintahan.

"Kita kehilangan tokoh kredibel, ideologis tanpa pragmatis, berani, jujur, teguh, konsisten, sederhana, cerdas, strategis, visioner, berwibawa, kapabel, dan ulet. Responsif, cekatan, lincah, cepat, efektif, produktif, berpengalaman dan koordinatif. Beliau itu lengkap," tuturnya.

Mahfud juga dinilainya tokoh yang mengetahui dan menguasai masalah, materi pekerjaan. Selain itu, kualitas dan kredibilitas dengan segala pengabdian Mahfud sangat berarti serius dan berdampak luas, terutama di Polhukam.

Firman menekankan, Mahfud turut menjadi pengabdi yang relatif diterima dan dekat dengan berbagai elemen. Dekat dan diterima kalangan civil society, NGO, ormas, kampus, media massa, profesional, sampai aktivis.

Baca juga : Banyak Kasus Hukum Ruwet, Publik Rindu Keberanian Mahfud MD

"Seusai Prof. Mahfud undur diri secara resmi dari kabinet, sama sekali tak ada lagi figur atau tokoh pemimpin lain yang berkelas dan berwibawa, mampu, berani, tegas, mumpuni untuk menjaga dan merawat Indonesia dari sisi Polhukam, untuk menata dan membangun pemerintahan dan kenegaraan dari sisi Polhukam," ujar Firman.

Dia juga berpendapat, tidak ada lagi otoritatif yang mampu, berani, tegas dan konsisten untuk menumbuhkan dan menegakkan tupoksi Polhukam.

"Namun, maaf seribu dan sejuta maaf, yang ada mungkin cuma sekadar menjabat tanpa berarti, barangkali juga sekadar berkuasa tanpa bermakna, mungkin pula sekadar tampak tanpa berdampak, dan sekadar follower terhadap sang penguasa utama dan tunggal," kata Firman.

Dia menyakini, masyarakat yang mengikuti, merasakan hal yang sama. Situasi Polhukam khususnya, sudah kian tak beraturan, bersesuaian, berlandaskan ideologis, beretika dan bermoral politik bernegara.

Baca juga : Kemendagri Dorong Pemda Kembangkan Pengelolaan BLUD

Indonesia, kata dia, semakin kehilangan orientasi, kendali konstitusi serta kemunduran dan kerusakan hakekat demokrasi. Juga kehilangan kepribadian dan kepemimpinan teladan saat Indonesia semakin mengalami disorientasi, dis-konstitusi dan dis-demokrasi.

"Prof. Mahfud MD biasanya dan pada dasarnya terpanggil, hadir dan tampil berinisiasi dan beraksi secara aktif. Bahkan proaktif sebagai pemikir, penggerak, pengkoordinasi, pengendali, pemutus, juga sebagai pemimpin dan pejabat Polhukam pada masanya," tandas Firman.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.