Dark/Light Mode

Wapres: Kurban, Tingkatkan Solidaritas Sosial

Senin, 17 Juni 2024 14:02 WIB
Wapres KH Maruf Amin menyerahkan heran kurban kepada Imam Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar. (Foto: Setwapres)
Wapres KH Maruf Amin menyerahkan heran kurban kepada Imam Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar. (Foto: Setwapres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden (Wapres) KH Maruf Amin turut melaksanakan ibadah kurban pada hari raya Idul Adha 1445 Hijriah/2024 H, Senin (17/06/2024). Wapres berkurban sapi yang pemotongan dan pendistribusian dagingnya diserahkan pada panitia kurban Masjid Istiqlal Jakarta.

Saat memberikan keterangan pers usai menyerahkan sapi tersebut kepada Imam Besar Masjid Istiqlal, Wapres menyampaikan bahwa salah satu esensi kurban adalah untuk meningkatkan solidaritas sosial. Sebab menurutnya, kurban merupakan simbol pengorbanan seseorang terhadap sesama.

“Dan ini pelajaran penting buat kita untuk bersolidaritas sosial. Simbol sebenarnya menyembelih kurban itu simbol saja. Tetapi dalam arti lebih luas kita sebenarnya bukan hanya menyembelih kurban tetapi memberikan sesuatu untuk kepentingan banyak orang,” jelasnya. 

Bahkan, tutur Wapres, berkorban tenaga, pikiran, harta, dan bahkan perasaan pun demi kepentingan sesama dapat menjadi bagian dari esensi kurban. 

“Negeri ini merdeka karena para pejuang yang mau berkorban. Kalau tidak ada mereka yang mau berkorban, tidak merdeka kita,” tegasnya. 

Baca juga : Soal Tambang, Pemerintah Nggak Maksa Ormas Agama

Oleh sebab itu, Wapres mengharapkan semangat berkorban bangsa Indonesia baik yang diwujudkan dalam bentuk kurban di hari Idul Adha maupun bentuk pengorbanan yang lain terus dihidupkan dan bahkan ditingkatkan. 

“Jangan sampai melemah, jangan sampai tidak peduli. Tidak peduli ini bahaya. Kalau ada generasi yang sudah tidak peduli lagi terhadap sesama, itu saya kira lonceng kematian atau kehancuran [bangsa ini],” ujarnya mengingatkan.

Namun demikian, Wapres meyakini bahwa bangsa Indonesia saat ini masih menjadi bangsa yang peduli terhadap sesama bahkan tanpa memandang latar belakang agamanya. 

“Ternyata yang berkurban itu bukan hanya orang Islam. Tadi Pak Imam Besar bilang pada saya, ternyata yang memberi kurban banyak non Muslim. Mereka memang bukan untuk apa, mereka untuk solidaritas sosialnya, itu yang tumbuh,” ungkap Wapres. 

“Nah jadi solidaritas sosial ini masih hidup alhamdulillah di kalangan bangsa ini dan ingin kita pertahankan, perbesar, dan kita kuatkan,” tegasnya.

Baca juga : Tanggapi Wapres Soal Penggunaan Dana Otsus, Ini Kata Senator Filep

Lebih jauh, Wapres menuturkan bahwa hakikat kurban lainnya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menurutnya, kedekatan ini bukanlah kedekatan secara fisik tetapi kedekatan dalam meraih keridaan-Nya.

“Jadi sesuatu yang dijadikan untuk membuat kita dekat kepada Allah, itu namanya kurban. Nah pertanyaannya apakah Allah dengan kita itu jauh? Kalau dari fisik, tidak. Kata Allah, saya itu dekat, bahkan ada yang mengatakan saya lebih dekat dari urat leher,” terang Wapres.

“Kalau begitu mengapa kita harus mendekatkan diri? Mendekatkan diri yang jauh itu bukan jaraknya tapi jauh mendapatkan keridaan-Nya,” imbuhnya. 

Adapun jauhnya seorang hamba dengan Tuhan-nya, kata Wapres, disebabkan oleh adanya hambatan-hambatan seperti rasa berat untuk bersedekah dan berkurban. 

“Mendekatkan diri [pada Allah] itu ada hambatannya, sayang kalau orang mau mengeluarkan uang buat kurban, kan sayang. Daripada buat kurban kan mending buat beli ini, buat beli itu. Nah ini jadi jauh kita. Kalau kita jauh, Allah jauh. Kalau kita dekat, Allah dekat. Jadi kalau kita mau dekat kepada Allah, kita harus kurban,” urainya menerangkan. 

Baca juga : Warisan Bung Karno Menghadirkan Pancasila Menyatukan Bangsa

Untuk itu, Wapres mengimbau khususnya umat Islam yang mampu dan memenuhi syarat agar berkurban di hari Idul Adha atau hari-hari Tasyrik setelahnya. 

“Jadi kalau ada yang ingin dekat kepada Allah, berkurbanlah. Harinya masih ada ini. Hari ini, besok, dan lusa,” ajaknya. 

Terakhir, Wapres menyebutkan bahwa telah menjadi tradisi, Presiden dan Wapres berkurban di Masjid Istiqlal. Menurutnya, animo masyarakat dalam menyalurkan hewan kurban di masjid terbesar di Asia Tenggara ini cukup besar, bahkan untuk sapi mencapai 50 ekor. 

“Hari ini adalah hari yang berbahagia. Karena itu saya juga mohon maaf lahir batin. Mudah-mudahan kita semua diberkati oleh Allah SWT dan dijadikan bangsa yang kuat, bangsa yang maju, bangsa yang sejahtera, bangsa yang rukun, bangsa yang mau memberikan pengorbanannya dalam semua aspek kehidupan,” pungkasnya. 

Mendampingi Wapres saat memberikan keterangan pers, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar dan Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.