Dark/Light Mode

Soal Korban Judol Dapat Bansos, Menko Muhadjir Meluruskan

Selasa, 18 Juni 2024 08:15 WIB
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. (Foto: IG muhadjir_effendy)
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. (Foto: IG muhadjir_effendy)

RM.id  Rakyat Merdeka - Usulan agar korban judi online (judol) dapat bantuan sosial (bansos) yang dicetuskan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menuai banyak kritik. Setelan panen kritik, Muhadjir pun coba meluruskan. Kata dia, bansos bukan untuk pelaku, tapi keluarganya.

Awalnya, saat konfrensi pers di Istana Kepresidenan, Kamis (13/6), Muhadjir menyoroti dampak dari judol yang makin mengkhawatirkan. Salah satunya, banyak masyarakat yang menjadi miskin akibat kecanduan judol.

Muhadjir kemudian mengusulkan untuk memasukkan korban judol sebagai penerima bansos. Namun, usulan agar korban judol menerima bansos mendapat banyak protes. Majelis Ulama Indonesia (MUI), politisi, akademisi, hingga rakyat biasa, menolak korban judol dapat bansos dari pemerintah.

Baca juga : Akankah Emil Lawan Anies? Airlangga Nunggu Hasil Survei

Anggota DPR dari Fraksi PDIP TB Hasanuddin menganggap, usulan tersebut tidak masuk akal. Menurutnya, justru pemberian bansos bisa diartikan dukungan pemerintah terhadap pemain judi online.

“Logikanya bagaimana, sudah jelas-jelas judi adalah perbuatan yang dilarang agama dan undang-undang,” kritik Hasanuddin.

Ketua MUI Bidang Fatwa, Pof Asrorun Niam Sholeh memiliki sejumlah kekhawatiran terkait usulan ini. Niam menilai tidak ada istilah korban judi online.

Baca juga : Agustusan Di IKN, Basuki Terus Gaspol

Menurutnya, judi online dilakukan dengan kesadaran penuh para pelakunya.

“Masa iya kemudian kita memprioritaskan mereka? tentu ini logika yang perlu didiskusikan,” katanya.

Kini, setelah usulannya itu banyak diprotes, Muhadjir coba meluruskan. Kata dia, publik salah paham soal usulannya korban judol jadi penerima bansos. Menurutnya, yang benar bukan pelaku yang main judol yang dapat bansos, tapi keluarganya yang terkena dampak secara finansial maupun psikologis. Seperti orang tua, istri, suami, atau anak-anak pelaku.

Baca juga : Cyril Raoul Hakim: Kami Tempuh Semua Langkah Hukum

“Kalau dia sampai jatuh miskin maka itu yang mendapatkan bantuan sosial,” kata Muhadjir usai salat Idul Adha di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2024).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.