Dark/Light Mode

Seleksi Paskibraka Nasional Selalu Disuudzonin

Ganti BPIP Dengan Pansel Independen?

Rabu, 26 Juni 2024 07:01 WIB
Gregorius Attara (paling kanan) Paskibraka Terbaik Kutai Barat batal ke Jakarta dan hanya menjadi cadangan Paskibraka Kutai Timur Sunnu Wahyudi.
Gregorius Attara (paling kanan) Paskibraka Terbaik Kutai Barat batal ke Jakarta dan hanya menjadi cadangan Paskibraka Kutai Timur Sunnu Wahyudi.

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah menetapkan 76 anggota Paskibraka yang mengikuti pemusatan pendidikan dan latihan di Jakarta. Mereka akan diberangkatkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 10 Agustus 2024, untuk bertugas pada upacara HUT RI 17 Agustus 2024. 

Keputusan tersebut meninggalkan kesedihan dan kekecewaan bagi Kristianie Lumatalela (16) dan terbaru, Gregorius Attara (16). Paskibraka terbaik Maluku dan Kutai Barat itu batal ke Jakarta. Selain mendadak 'digantikan', masalah gagal tes kesehatan dituding menjadi penyebab. Dugaan kecurangan hingga suudzon pun terulang tiap tahun. 

"Proses seleksi dan Panitia Seleksi (Pansel) harus terbuka, jangan hanya formalitas. Misalnya syarat-syarat ada tapi hanya jadi rujukan, sementara penentuannya bernuansa ada permainan," nilai pakar kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah kepada Rakyat Merdeka. 

Sekadar informasi. BPIP adalah institusi yang bertanggung jawab dalam seleksi dan pembinaan Paskibraka Nasional, seperti diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2021. Sebelumnya, kewenangan itu dikelola oleh Kemenpora selama 17 tahun. 

Baca juga : Persiapan Hari Kebaya Nasional, Kowani Gelar Rapat Dengan Mitra Organisasi

Menurut Trubus, dugaan kecurangan dalam seleksi yang muncul tiap tahun akan memengaruhi kualitas dan kinerja mereka yang lolos menjadi Paskibraka Nasional. 

"Kecurigaan itu selalu ada, makanya perlu ada investigasi. Fenomena orang titipan ini bukan hal yang baru, tapi sulit dibuktikan karena sistematis. Jadinya cuma bisa nangis dan suudzon. Kasihan yang jadi korban," beber Trubus. 

Daripada terus disuudzoni, dia mengusulkan agar peran BPIP digantikan oleh Pansel Independen melalui semacam uji publik. "Panitianya juga harus dikenal dan didukung publik. Apalagi Paskibraka ini mewakili generasi muda yang sehat, berwawasan kebangsaan, dan menjadi role model," terang Trubus. 

Menurut catatan pemberitaan. Dugaan kecurangan seleksi Paskibraka Nasional sudah terjadi tiap tahun, di beberapa provinsi sejak sebelum 2024. Antara lain Paskibraka asal Bangka Belitung, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara. Bukan hanya si siswa yang sedih, keluarga, ormas hingga pemerintah daerah setempat ikut geger.

Baca juga : Bulog Usul Pemerintah Bikin Kebijakan Jangka Panjang

Menurut Gregorius Attara, BPIP tidak lagi memasukkan tes tertulis TIU dan TWK. Hanya ada tambahan tes baris-berbaris, Samapta, MCU dan tes psikologi.

Namun, dalam pengumuman resmi BPIP, namanya dijadikan cadangan, diduga digantikan pelajar asal Kutai Timur. Pengumuman resmi pun baru sampai ke tangan peserta lebih dari seminggu kemudian.

"Pengumuman itu justru tidak ada di BPIP. Kami dapatnya dari provinsi itu pun karena saya pengin tahu karena di provinsi lain sudah keluar. Saya lihat hasilnya tidak ada nama saya jadi kaget dan sangat kecewa," kata Gregorius kepada wartawan, Senin (24/6). 

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim pun menegaskan tak ada intervensi apapun terkait pemilihan Paskibraka lantaran seleksi tingkat nasional merupakan kewenangan BPIP.

Baca juga : Bangkitkan Industri Nasional, Menperin Genjot Penggunaan Produk Dalam Negeri

"Itu langsung dari BPIP, Kaltim lewat Kesbangpol hanya mengutus dua pasang calon, putra-putri paskibraka perwakilan untuk menjalani tes di Jakarta awal bulan lalu," ungkap Kepala Kesbangpol Kaltim Sufian Agus kepada wartawan, Selasa (25/6). 

Diketahui, dalam Surat Pemberitahuan Pembentukan Paskibraka tingkat nasional bernomor 55/PE.00.04/06/2024 tertanggal 21 Juni lalu, BPIP menetapkan Sunnu Wahyudi dan Livenia Evelyn Kurniawan sebagai calon paskibraka terpilih tingkat pusat. Sementara Gregorius Attara dan Uqaila Nur Mahmudah sebagai cadangan calon.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.