Dark/Light Mode

Tertinggi Sepanjang Sejarah

Bahlil Dongkrak Daya Saing Indonesia Di Akhir Periode Kepemimpinan Jokowi

Jumat, 28 Juni 2024 22:28 WIB
Foto: Dwi Pambudo/RM.
Foto: Dwi Pambudo/RM.

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengapresiasi kinerja pemerintah melalui Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dipimpin Bahlil Lahadalia.

Bahlil dinilai berhasil mencatatkan kinerja cemerlang di akhir periode kedua Presiden Jokowi Widodo atau Jokowi.

Berdasarkan data Kementerian Investasi yang mengutip International Institute for Management Development (IMD) melalui rilis World Competitiveness Ranking (WCR) 2024 tentang daya saing berbagai negara,  Indonesia berhasil menempati peringkat tertinggi sepanjang sejarah.

Indonesia menempati peringkat 27 dari 67 negara, naik 7 peringkat dari tahun lalu di posisi 34 dengan skor 71,52.

Sejak 1997, baru kali ini Indonesia menembus peringkat 20-an. Indonesia hanya di bawah Singapura (peringkat 1) dan Thailand (peringkat 25) untuk kawasan Asia Tenggara.

Menurut Piter, apa yang dikerjakan pemerintahan Presiden Jokowi untuk meningkatkan daya saing Indonesia dinilai cukup berhasil. Salah satunya dengan menerbitkan Undang-Undang Cipta Kerja.

Baca juga : Gokil! Peringkat Daya Saing Indonesia Melejit, Lampaui Jepang Dan Inggris

Good news, congratulation untuk pemerintah, dan saya kira ini apa yang diharapkan dari semua upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah termasuk dengan mengeluarkan Undang-Undang Cipta Kerja dan sebagainya,” ujar Piter, Jumat (28/6/2024).

Piter menambahkan naiknya peringkat Indonesia ini harus dijadikan momentum bagi pemerintah dengan membenahi struktur ekonomi Indonesia agar investasi yang masuk ke Indonesia kian membaik.

Pemerintah harus memaknai perbaikan daya saing ini kan menunjukkan daya tarik investasi itu semakin baik.

"Manfaatkanlah itu perbaikan daya saing ini untuk melakukan pembenahan perbaikan di struktur ekonomi kita,” pesannya.

Piter mengatakan, kenaikan daya saing itu merupakan refleksi kepercayaan investor terhadap Indonesia.

Capaian ini mempertebal kepercayaan investor khususnya investor asing untuk berinvestasi ke dalam negeri.

Baca juga : Sinergi J Trust Bank Dan Kagawa Bank Komit Dongkrak Bisnis Indonesia-Jepang

“Seharusnya peringkat itu sudah merefleksikan kepercayaan itu, karena itu kan hasil penilaian didasarkan survei kepada investor. Jadi kalau mereka semakin percaya ya peringkat kita semakin tinggi,” paparnya.

Piter mengatakan, makna lain dari daya saing Indonesia meningkat ialah para investor tertarik untuk menanamkan modalnya ke Indonesia.

Pemerintah, kata dia, sudah semestinya jual mahal dengan mulai menerapkan beberapa syarat investasi.

Tidak lagi mengobralnya dengan, misalnya, memberikan insentif pajak yang berlebihan.

“Jadi harus kita maknai peningkatan daya saing itu harus bermakna orang rebutan mau masukin investasi di Indonesia dan saking rebutannya, kita menerapkan berbagai sarat investasi. Investasinya tetap masuk, tetapi kita perlu syarat investasi,” ucapnya.

Kenapa kita perlu syarat? Menurut Pieter, investasi yang selama ini masuk ke Indonesia juga punya dampak negatif karena pemerintah terlalu mempermudah investor untuk mengambil keuntungan dari investasinya.

Baca juga : Jeblok Di Indonesia Open, PBSI Gercep Perbaiki Kekurangan Jojo-Ginting

“Yang terjadi adalah neraca pembayaran kita sama current account kita jebol,” imbuhnya.

Agar tidak seperti itu, Pieter mendorong pemerintah Indonesia meniru China yang mensyaratkan keuntungan dari investasi tidak boleh langsung dibawa keluar, tetapi harus diinvestasikan kembali di negara tersebut.

“Kalau di kita tidak ada persyaratan itu, jadi ketika mereka sudah investasi ketika sudah untung mereka berduyun-duyun keluar. Di dalam statistik kita itu kelihatan di neraca namanya neraca pendapatan primer di dalam current account-nya kita jadi minus. Nah ini penyakit tidak pernah kita beresin,” sesalnya.

Perbaikan daya saing ini, kata Pieter, harus menjadi momentum untuk lebih memperketat investasi di Indonesia.

“Supaya ke depannya, struktur dari current account kita menjadi lebih baik,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.