Dark/Light Mode

U Saefudin Noer, Direktur Utama Perum Jasa Tirta II

``Memberi Manfaat Lebih``

Jumat, 6 Desember 2019 09:32 WIB
Direktur Utama Perum Jasa Tirta II, U Saefudin Noer (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Direktur Utama Perum Jasa Tirta II, U Saefudin Noer (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski sudah bekerja di berbagai macam posisi, U Saefudin Noer tetap memperlihatkan kesederhanaan. Jabatan sebagai Direktur Utama Perum Jasa Tirta II yang diembannya sejak Maret 2019, tidak membuat sang penyuka puisi ini jumawa.

Penampilannya tetap santai. Dia paling senang ke lapangan, berkeringat. Mendengarkan langsung suara dari bawah. Melakukan perubahan untuk membangkitkan harapan.

Saefudin memang bertangan dingin. Sembilan bulan turun langsung ke lapangan, Waduk Jatiluhur kini berubah wajah. Semangat karyawan untuk memajukan perusahaan juga meningkat.

“Dengan cara seperti itu saya ingin menyakinkan bahwa mengubah satu perusahaan tidak harus berlama-lama. Saya canangkan transformasi 30 hari, dengan semboyan “Change your company in the first thirty days,” ujar Saefudin.

Mantan Direktur Keuangan PT Pelindo III (Persero) ini bahkan sudah men-setting cita-cita besar buat Jasa Tirta II. Tahun 2030, sudah harus bisa menjadi perusahaan pengelola sumber daya air terkemuka di kawasan Asia Tenggara.

Apa saja tahapan yang sudah dibangunnya? Simak wawancara eksklusifnya dengan tim Rakyat Merdeka di kantornya yang terletak di Jl. KH Agus Salim No. 69, Jakarta Pusat, Selasa (3/11).

Bagaimana rasanya bergabung dengan Jasa Tirta II selama sembilan bulan ini? Apa kesannya? 

Saya surprise. Jasa Tirta II adalah perusahaan umum yang menjalankan penugasan pemerintah dalam bidang pengelolaan dan pengusahaan sumber daya air (SDA).

Saya lihat neracanya untuk memahami perusahaan ini. Asetnya memang tidak banyak. Hanya sekitar Rp 1,4 triliun. Tapi, wilayah operasi dan lahan yang dikelola sangat luas.

Saya cek lagi, dari Rp 1,4 triliun aset itu, ekuitasnya Rp 1,2 triliun. Berarti, perusahaan ini sangat sehat secara finansial.

Labanya juga bagus. Manfaatnya juga sangat besar. Hampir 90 persen air dikelola untuk kepentingan ketahanan pangan dan pertanian. Artinya, perusahaan ini banyak amalnya kepada negara.

Baca juga : KPK Segera Periksa Dirut PT INTI Sebagai Tersangka

Pemanfaatan air pertanian untuk pertanian tanpa memungut biaya ke petani, merupakan upaya menjaga ketahanan pangan nasional.

Waduk Jatiluhur yang dikelola Jasa Tirta II mengairi lebih dari 240 ribu hektar, menghasilkan dua kali panen per tahun termasuk pada musim kemarau panjang, dengan rata-rata produksi panen 7 ton per hektar.

Bila dimonetisasi asumsi harga gabah saat ini, sekitar Rp15 triliun per tahun.

Buat saya, ikut mengembangkan perusahaan ini merupakan patriot call. Sebagai profesional, saya tidak semata menghitung penghasilan, tapi seberapa besar kontribusi saya kepada bangsa melalui penugasan ini.

Kalau kita berhasil memperluas wilayah pengelolaan, maka akan menjadi warisan besar buat bangsa. Itu lebih dari sekadar pendapatan.

Apa yang pertama dilakukan?

Saya tidak lagi melihat buku. Saya lihat lapangannya. Dari situ saya meyakinkan teman-teman, ayo kita mulai dari lapangan. Kita mulai dengan mendengar. Kita mulai dari masa depan. Jangan banyak di kantor, karena aset kita adanya di sepanjang wilayah sungai.

Setelah mengecek di lapangan, saya mencanangkan transformasi 30 hari dengan semboyan “Change your company in the first 30-days”.

Terbukti, dalam 30 hari pertama, kita berhasil membersihkan mata air, sungai, waduk, bendungan saluran dan menata sekitarnya.

Apa yang ingin Anda kembangkan dari Jasa Tirta II? Bagaimana tahapannya?

Saya cek di buku perusahaan, 60 persen pendapatan perusahaan ini berasal dari PLTA yang ada di Jatiluhur. Dengan kapasitas 187,5 megawatt, kita bisa ukur berapa besar pendapatannya dan tidak bisa dikembangkan lagi. Dalam jangka panjang akan mengalami declining, karena PLTA semakin tua.

Baca juga : KPK Tahan Mantan Dirut Perum Jasa Tirta II

Karena itu, kami mencari upaya untuk mentransformasikan perusahaan ini, agar tetap menjalankan penugasan pemerintah, dan mengoptimalkan aset negara untuk mengingkatkan pendapatan.

Transformasi pertama, membangun kembali semangat SDM dan budaya perusahaan untuk melihat potensi lahan dan aset negara yang bisa dioptimalkan.

Kedua, menata bisnis prosesnya. Mengoptimalkan potensi bisnis lainnya, seperti pariwisata di tengah waduk dan hijaunya alam. Saya ke Saguling, Cirata, dan Situ Cisanti. Di Situ Cisanti ada tujuh sumur. Saya lihat bagaimana view-nya, tata kelolanya, kebersihannya, juga sumber dayanya.

Saya coba dengarkan pendapat teman-teman di lapangan. Kesimpulan saya, masa depan perusahaan ini sangat bagus.

Selain itu, kami melihat potensi besar untuk energi terbarukan (EBT). Karena, selain mendukung kedaulatan pangan nasional melalui kegiatan distribusi air, Jasa Tirta II punya kemampuan untuk mendukung ketahanan energi nasional dengan membangun konsep renewable energy di atas perairan melalui pemanfaatan floating solar cell.

Selain itu, air baku dan air bersih masih bisa dikembangkan untuk kawasan industri, pelabuhan dan air minum. Ini memerlukan laboratorium air yang berkualitas.

Jasa Tirta II punya laboratorium yang dapat dikembangkan sebagai sumber pendapatan.

Bagaimana supaya bisa sampai ke sana?

Untuk sampai ke sana, kami mengusulkan perbaikan peraturan pemerintah tentang Jasa Tirta II yang harus didiskusikan dengan pemerintah. Kapasitas kelembagaan pun mesti dibangun, agar mampu mengelola sumber daya air nasional yang ada.

Apalagi, pemerintah dalam lima tahun terakhir ini sudah berhasil membangun lebih dari 60 bendungan baru dan bagus. Bendungan-bendungan itu tentunya bisa dioperasikan untuk PLTA, perikanan, pariwisata, floating solar cell, dan sebagainya,  tanpa mengabaikan fungsi lain dari bendungan itu.

Tentu ada tantangannya. Nanti tinggal diuji, mana yang lebih besar manfaatnya. Saya sih percaya, karena sudah ada contoh yang berhasil di negara lain. Karenanya regulasi dan kebijakan perlu disiapkan untuk optimalisasi asset negara dan SDA kita, melalui penguatan Jasa Tirta II.

Baca juga : KPK Cegah Dirut Perum Jasa Tirta II Ke Luar Negeri

Untuk model pengelolaan, kita mengacu ke negara mana? 

Model pengelolaan air di dunia kan berbeda-beda. Di Jepang model badan pemerintah, Belanda model otoritas, di Korea model korporasi.

Kami memutuskan berkolaborasi dengan Korea Water Resources Corporation (K-Water). Ini merupakan bentuk yang realistic untuk sebuah badan usaha milik negara (BUMN).

Menjalankan penugasan oleh negara dan tetap menjalankan sesuai triple bottom line perusahaan yaitu people dengan membuka lapangan kerja dan menciptakan SDM unggul, planet dengan menjaga lingkungan sehingga air terjaga karena lingkungannya terjaga, tanpa mengesampingkan profit. Sehingga, dapat menjadi BUMN yang berkontribusi dan memberi manfaat lebih kepada negara.

Yang pertama kami adopsi adalah upaya meningkatkan kemampuan sumber daya air. Kami mempelajari bagaimana mereka melatih ahli-ahli air di perusahaan.

Kedua, kami pelajari seperti apa peraturan-peraturan yang membuat Korea tumbuh dan besar. Belajar dari K-Water lahir tahun yang sama dengan Jasa Tirta II pada 1967. Mereka sudah beroperasi di 30 negara. Jumlah proyeknya di seluruh dunia, sudah lebih dari 78.

Mereka berprinsip, tidak ada kota tanpa air, tidak ada negara tanpa air. Tidak ada air berarti tidak ada energi dan kehidupan, sehingga mereka sangat mem-protect lingkungan.

Sementara Jasa Tirta II dalam 52 tahun beroperasi baru mengelola 2 wilayah sungai (WS) dari 128 wilayah sungai (WS) di Indonesia. Bagi saya, ini opportunity buat pemerintah. Ini peluang dan kesempatan besar untuk melompat, karena potensi kita besar sekali.

Karena itu, kami jadikan mereka benchmark untuk belajar. Kami sudah menandatangani Memorandum of Collaboration (MoC) untuk kerja samanya. Langkah ini didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian BUMN. [WHY/HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.