Dark/Light Mode

Ini Harapan Serikat Pekerja PLN Untuk Dirut Baru

Senin, 23 Desember 2019 13:32 WIB
Ini Harapan Serikat Pekerja PLN Untuk Dirut Baru

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah akan menentukan pejabat definitif yang memangku jabatan Direktur Utama PT PLN Persero sore nanti. Beberapa nama beredar yang disebut jadi calon kuat Dirut PLN, mulai dari mantan Menkominfo Rudiantara hingga mantan Dirut Bank Mandiri Zulkifli Zaini.

Ketua Umum Serikat Pekerja (SP) PLN M. Abrar Ali berharap, pemerintah menunjuk Dirut PLN definitif yang bisa mengawal agar PLN tetap eksis dengan core bisnisnya dalam menjaga kedaulatan energi bangsa.

"Ini penting, mengingat sebagai aset strategis bangsa jangan sampai PLN salah kelola sehingga membebani keuangan Negara. Dirut PLN nantinya harus bisa mengawal dan menyeimbangkan Komposisi Pembangkit Swasta (IPP) dan milik PLN dengan konsep yang menguntungkan Negara," ujar Abrar.

Baca juga : Libur Nataru, Garuda Beri Diskon Hingga 40 Persen untuk Rute Indonesia Timur

Harga DMO Batubara juga merupakan sesuatu yang harus dikawal oleh Dirut PLN agar harganya terjangkau. Ini penting untuk memastikan kelangsungan suplay listrik oleh pembangkit-pembangkit dengan bahan bakar batubara.

Bilamana harga DMO Batubara dapat terjangkau oleh PLN kata dia, tentu saja hal tersebut akan menekan Biaya Pokok Produksi (BPP), sehingga harga jual rata-rata Rp/kWh bisa menjadi lebih murah sebagaimana harapan Presiden Jokowi.

Dilanjutkan Abrar, SP PLN menilai bahwa ke depan PLN memiliki tantangan yang sangat berat dalam menjawab meningkatnya kebutuhan pemakaian energi listrik. Apalagi PLN pernah mendeklarasikan bahwa di usianya yang ke-75 Tahun, 100 persen wilayah NKRI sudah terlistriki.

Baca juga : Kawasan Jababeka Siap Sewakan Lahan Untuk Industri Hilir Baja

"Itu artinya adalah pada tanggal 27 Oktober 2020 nanti, PLN sudah harus bisa merealisasikan target tersebut," tegasnya.

Untuk itu, SP PLN juga minta agar Dirut PLN harus bisa terus menemukan dan memanfaatkan  pembangkit-pembangkit listrik dengan teknologi energi yang terbarukan dan ramah lingkungan.

Terkait dengan pengelolaan kesejahteraan insan PLN baik pegawai, pensiunan dan keluarganya, Abrar menyatakan, bahwa sebagai abdi negara dan abdi masyarakat yang bekerja hingga 24 jam, maka SP PLN berharap Dirut PLN yang baru nantinya bisa segera merealisasikan dan melanjutkan Perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Manajemen PLN dengan SP PLN.

Baca juga : Anies Bantah Teken Piagam Penghargaan Untuk Diskotek Colloseum

"PKB menjadi penting karena menurut SP PLN, bahwa pegawai PLN harus dibuat senyaman mungkin agar tidak terbebani dengan permasalahan personal dalam melaksanakan tugas kedinasannya yang semakin berat," tegasnya.

Di dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB), semua hak dan kewajiban Perusahaan dan Pekerja telah diatur, dibahas dan disepakati bersama antara Manajemen dengan SP PLN.

"Selain itu, SP PLN juga berharap Dirut PLN yang baru nantinya bisa membangun Hubungan Industrial yang Harmonis antara Manajemen dengan SP PLN, sehingga energi yang ada bisa lebih difokuskan keluar menjawab tantangan yang ada khususnya mensukseskan Program 35.000 MW," tutup Abrar. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.