Dark/Light Mode

71 Tahun Peristiwa Situjuah Batua, Sumatra Barat Diperingati

Selasa, 21 Januari 2020 18:25 WIB
Suasana Diskusi Interaktif memperingati `Penyergapan tentara Belanda 71 tahun lalu` ke Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat, di Kantor Wali Nagari Situjuah Batua. (Foto: Istimewa)
Suasana Diskusi Interaktif memperingati `Penyergapan tentara Belanda 71 tahun lalu` ke Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat, di Kantor Wali Nagari Situjuah Batua. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyergapan tentara Belanda ke Lurah Kincia, Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat 71 tahun lalu, diperingati oleh masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota.

Tepatnya di Nagari Situjuah Batua, Senin (20/1). Pemerintah Nagari selaku penyelenggara, bersama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh, meramaikan even Situjua Batua Barolek Gadang (Pesta Besar) dalam tajuk Diskusi Interaktif.

Diskusi yang bertempat di Kantor Wali Nagari Situjuah Batua ini, dibuka secara resmi oleh DV Dt. Tan Marajo. Dalam sambutannya, Wali Nagari menegaskan segera membentuk Peraturan Nagari tentang Peringatan Peristiwa Situjuah Batua.

"Mengingat peristiwa Situjuah Batuah hubungannya sangat erat dengan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI)," tandasnya.

Peristiwa Situjuah Batua yang terjadi pada 15 Januari 1949 pada pagi hari jelang Subuh itu, menewaskan petinggi PDRI, pimpinan sipil, dan militer.

Baca juga : Pertamina Salurkan Bantuan Banjir dan Longsor di Bogor

Di antaranya, Chatib Sulaiman (Ketua MPRD) dan Arisun Sutan Alamsjah (Bupati Limapuluh Kota).

"Untuk itu, kami mendukung penuh pengajuan Chatib Sulaiman sebagai Pahlawan Nasional!" tegasnya.

Diskusi interaktif yang dimoderatori Ade Kurnia itu, mengawal pemakalah dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan(STKIP) Abdi Pendidikan dan SMAN 2 Payakumbuh, di antaranya Dr. Sudirman MPd, Dedi Asmara Mhum dan Nur Evi SPd berjalan hangat.

Peserta yang berjumlah puluhan orang dari unsur Bamus, Karang Taruna, Bundo Kanduang, PKK, Ninik Mamak, alim ulama, Cadiak Pandai, Bhabinsa, perangkat Nagari, dan Guru Kepala Sekolah SD/SMP/SMA, mengikuti dengan antusias tuturan dari para pemakalah.

"Nilai Kejoangan 45 dari Peristiwa Situjuah Batua tetap dilestarikan. Termasuk nilai-nilai Pancasila, harus murni dilaksanakan. Jangan hanya mengaku Pancasila, tapi tindakan korupsi dan tercela lainnya jalan terus," ujar Sudirman dalam pemaparannya.

Baca juga : Tersangka Jiwasraya Sudah Dibidik, 2 Bulan Lagi Bakal Diungkap

Hal senada disampaikan Dedi Asmara. Dia berharap, peristiwa 71 tahun lalu itu masuk dalam kurikulum nasional.

"Termasuk dalam hal ini menjadikan Situjuah Batuah sebagai nagari pejuang. Karena keterkaitannya dengan peristiwa PDRI", tambahnya.

Sementara Nur Evi menginginkan, supaya guru kreatif mendorong siswa mempelajari sejarah, dengan gaya mileneal.

"Salah satu caranya adalah dengan breaking news. Siswa merekam dan menampilkan laporan mereka. Misalnya, live report dari situs bersejarah, seperti Lurah Kincia", jelasnya.

Diskusi interaktif ini diakhiri dengan ziarah ke Makam Pahlawan Situjuah Batua yang terletak 500 meter dari Kantor Wali Nagari. Lokasi yang dulunya menjadi lokasi rapat akbar Ketua MPRD Chatib Sulaiman, Bupati Arisun, bersama unsur militer, Polisi Mobil Teras (PMT), dan lainnya itu, memang terletak di cekungan, seperti lembah.

Baca juga : Istri Anggota DPR Berikan Bantuan Korban Banjir Di Bekasi

Saat itu, selesai rapat digelar, sebagian peserta pulang ke rumahnya masing-masing. Sedangkan Chatib Sulaiman, Bupati Arisun, dan empat orang unsur militer AD memilih bertahan.

Namun serangan membabi buta tentara Belanda ke Lurah Kincia, menyebabkan Chatib tewas dengan luka tembak di dada dan dibayonet di bagian jantung. Termasuk Arisun, dan empat perwira menengah.

Belum puas, tentara Belanda juga masih menembaki masyarakat sipil yang mereka temui di sepanjang perjalanan. [OSP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.