Dark/Light Mode

Soal Bengkaknya Utang

Luhut Nantang Debat, RR Ayo Ladeni Dong!

Jumat, 5 Juni 2020 05:54 WIB
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Rizal Ramli. (Foto: Istimewa)
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Rizal Ramli. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Luhut Binsar Panjaitan gemes terhadap para pihak yang selalu mempersoalkan membengkaknya utang Indonesia. Menko Maritim dan Investasi (Marves) itu pun menantang para pengkritik untuk debat. Ayo, siapa yang berani "duel" soal utang dengan Luhut?

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, total utang pemerintah hingga April 2020 mencapai Rp 5.172,48 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, total utang tersebut meningkat Rp 644,03 triliun atau 14,22 persen. Total utang tersebut setara dengan 31,78 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Angka tersebut masih dalam batas aman dalam Undang-Undang (UU) Keuangan Negara Nomor 17 Tahun 2003, yang menetapkan batas maksimal rasio utang pemerintah sebesar 60 persen dari PDB.

Menurut Luhut, rasio utang Indonesia masih rendah ketimbang negara-negara lain. "Debt to GDP kita memang kemarin sempat 29 persen, sekarang mungkin akan naik. Untuk tahun ini, mungkin 32 persen. Tapi, angka ini masih jauh lebih rendah daripada negara lain," ujarnya, kemarin.

Baca juga : Apa Benar, Rendang Paling Enak Ada di Ethiopia?

Dia mencontohkan Singapura, Amerika Serikat, dan Jepang yang rasio utangnya jauh lebih tinggi dari Indonesia. Singapura utangnya mencapai 100 persen terhadap PDB. "Begitu juga dengan Amerika, malah kita enggak tahu lagi berapa besar," ucap Luhut.

Soal defisit anggaran pada tahun ini, Luhut mengakui akan melebar akibat dampak virus corona. Namun, defisit itu diyakininya akan kembali menyempit pada tahun 2023.

"Defisit APBN kita biasanya di bawah 3 persen. Nah, dengan ini, dengan Perppu, di 2020 bisa sampai 6,3 persen. Tapi, itu secara bertahap akan turun ke 2,8 persen di 2023. Secara gradual itu akan membaik," ungkapnya.

Lagi pula, Luhut menyebut, utang Indonesia adalah utang produktif. Ia pun meminta para ekonom yang mengkritik utang negara untuk memberikan informasi tepat kepada masyarakat. "Saya ini tentara, jadi belajar juga dari anak-anak muda yang ngerti. Jadi, kita jangan enggak ngerti juga, bodoh-bodohin rakyat kita ngutang enggak benar. Utang kita itu produktif," tegasnya.

Baca juga : Sumadi Seng Yakin Gotong Royong Percepat Indonesia Atasi Pandemi Covid-19

Luhut pun meminta para pengkritik utang negara itu jangan hanya berkoar-koar di media sosial atau televisi. "Kalau ada yang mengkritik kami, sini saya juga pengin ketemu. Jadi, jangan di media sosial saja. Nanti ketemu kami, ngomong," tantang Luhut.

Meski bukan ahli ekonomi, Luhut merasa bisa menjelaskan soal utang negara. "Nanti dia kasih angkanya, saya tentara walaupun bukan lulusan ekonomi, saya bisalah jawab itu," tegas eks Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu.

Jubir Menko Marves, Jodi Mahardi menyatakan, bosnya tak main-main dengan tantangan itu. Luhut sangat terbuka untuk mendiskusikan soal kondisi keuangan negara dan utang. Yang mau berdiskusi, akan diatur waktunya. "Nanti dari tim kami akan menghubungi untuk pengaturan lebih lanjut," ujar Jodi.

Apakah ada yang menerima tantangan Luhut? Ada. Dosen senior dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Djamester Simarmata, menyatakan siap meladeni tantangan Luhut. Melalui akun Twitter pribadinya, Djamester meminta Luhut segera menentukan waktunya untuk debat.

Baca juga : Perusahaan Yang Nekat Beroperasi Mesti Dijewer

"Caranya gimana? Saya termasuk yang tidak setuju (utang). Tolong ditentukan waktunya, saya persiapkan bahan!" cuitnya di akun @DSimarmata.

Eks Ketua Umum PB HMI Arip Musthopa juga tertarik debat dengan Luhut. Dia menyatakan siap jika tidak ada ekonom atau ahli yang berkenan meladeni tantangan Luhut. "Maka dengan ini saya mengajukan diri menerima tantangan tersebut," ujar Arip, dalam keterangan tertulis, semalam.

Politisi PKS Nasir Djamil menilai, debat ini harus direalisasikan. Malah, dia minta debat ini difasilitasi. "Menarik ini. Patut ditindaklanjuti dan direalisasikan debat itu. Jangan hanya berdebat kusir di dunia maya atau media massa," tuturnya.

Sementara, di jagat Twitter, banyak yang memanas-manasi Rizal Ramli dan Said Didu untuk meladeni tantangan Luhut. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.