Dark/Light Mode

Cebong-Kampret Tenggelam Muncul Kadrun VS Komunis

Senin, 22 Juni 2020 07:00 WIB
Ilustrasi : Mice
Ilustrasi : Mice

 Sebelumnya 
Apa tanggapan PKS? Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tidak mau ambil pusing dengan kelakuan netizen. Menurutnya, hal semacam itu terbilang wajar di era kebebasan berkomentar dan berseliwerannya informasi. Namun, yang digarisbawahi Mardani dalam kasus ini ada dua. Pertama, trending topic yang organik.

Dia mencontohkan kenaikan tagihan listrik yang dirasakan pelanggan PLN, dan diluapkan di media sosial, khususnya Twitter. “Bisa dilihat akunnya, rata rata sudah lama ada. Follow dan follo wernya juga normal,” ulasnya.

Baca juga : Barcelona 2-0 Leganes, Ansu Fati Tenggelamkan Para Senior

Kedua, trending topic yang digerakkan. Biasanya, kejadian ini lebih terkoordinir. Bahkan jika dicermati dengan seksama, rata-rata akun mencuit terbilang baru, tidak memfollow, apa lagi punya followers. “Karena itu, menghadapi fenomena trending topic ini, kita enjoy aja,” tutur Mardani.

Selain kadrun yang menjadi trending, dia juga memandang pembahasan RUU HIP memang rame dibicarakan publik. Bahkan cenderung meledak. Hal itu dikarenakan banyak lembaga maupun organisasi seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, para ulama dan habaib menolak RUU kontr versial tersebut.

Baca juga : Bamsoet Ajak Generasi Muda Wujudkan Kemandirian Ekonomi

Menurut Mardani, kenangan pahit pengkhianatan PKI tahun 1965 masih melekat. Ini salah satu alasan membuat PKS menolak, bahkan sejak masih di Badan Legislasi maupun di Rapat Paripurna 12 Mei lalu. “Kalau karena aksi ini PKS dianggap menentang komunisme, kami terima,” tegas legislator Komisi II DPR itu.

Namun, dia memandang trending topic hanya fenomena sesaat. Sehingga tidak berpengaruh pada pengerekan elektabilitas. Mardani justru menyebut aksi di lapangan yang akan memikat hati masyarakat.

Baca juga : Ketua KPK Masih Umpetin Tersangka Baru Kasus E-KTP

“Seperti hadir dalam bencana, selalu membantu masyarakat. Karena kita ingin menjadikan PKS adalah Partai Kita Semua, ciri Partai Kasih Sayang, selalu dirasakan masyarakat. Jadi kita nikmati saja semua dinamika. Tidak perlu besar kepala, apa lagi baper,” pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.