Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
RM.id Rakyat Merdeka - Kemarin, Nadiem Anwar Makarim genap berusia 36 tahun. Banyak doa dan ucapan selamat disampaikan ke menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju ini. Banyak juga harapan yang diucapkan agar Nadiem segera menunjukkan kinerjanya. Sebab, banyak yang menilai Nadiem sebagai Mendikbud tak sekinclong Nadiem saat bangun Gojek.
Saat di Gojek, Nadiem berhasil membuat perusahaan ojek online itu besar. Tangan dingin Nadiem mampu menerbangkan Gojek hingga ke negeri tetangga. Seperti Singapura, Vietnam, dan Thailand. Bahkan, bisnis uang elektronik (GoPay) juga semakin menjanjikan. Di tengah ketergantungan masyarakat menggunakan ojek online, GoPay laris manis digunakan masyarakat.
Sementara di posisi Mendikbud, Nadiem kurang kinclong. Banyak masalah pendidikan yang belum berhasil dia selesaikan. Mulai dari belajar online, biaya kuliah dan soal penerimaan siswa baru.
Baca juga : Jokowi Anti Tiup Lilin
Mantan ketua DPR Marzuki Alie mengkritik, Nadiem yang tidak profesional memimpin Kemendikbud. Menurutnya, pendidikan daring yang tidak merata di banyak tempat menjadi masalah serius. “Listrik masih byarpet, sinyal internet yang masih parah, kuota internet yang mahal, ditambah kesiapan guru/dosen adalah masalah-masalah pendidikan yang belum nampak progres di masa kepemimpinan Mas Nadiem,” cecarnya.
Marzuki juga mempertanyakan istilah Merdeka Belajar yang belum sama pemahamannya, dan kapan bisa diwujudkan? “Demikian pula Kampus Merdeka, sejauh mana Kampus Merdeka itu, jangan-jangan nanti justru bukan merdeka tetapi semakin terbelit dengan berbagai aturan” ungkapnya.
Ketidakprofesionalan Nadiem juga disorot Marzuki Alie terkait pendidikan yang hendak dikomersialkan. “Misalnya dalam RUU Cipta Kerja. Ini jelas menteri mau menjadikan pendidikan seperti Gojek, melepaskan tanggung jawab pemerintah sebagaimana dalam Pembukaan UUD 1945,” kata Marzuki.
Baca juga : PSSI Minta Klarifikasi Komentar Shin Tae Yong di Media Korsel
Pengamat pendidikan, Darmaningtyas, juga memberi evaluasi kepada Nadiem. Menurutnya, Nadiem tidak mempunyai konsep. Sejak awal diragukan terutama dalam menjalankan amanah terkait pendidikan karakter. “Bahkan di saat pandemi ini, Kemendikbud tidak mempunyai data yang membantu seperti seberapa banyak guru honorer yang terkena dampak,” tuturnya.
Mengetahui Nadiem ulang tahun, warganet ikut ngucapin. Namun, kebanyakan isinya nyinyir. “Selamat ulang tahun Pak Menteri. Semoga selalu sehat dan panjang umur. Semangat memajukan pendidikan anak-anak Indonesia,” kata @Tatisekowati1.
“Di hari ultahnya, hadiahnya kisruh PPDB dan jeritan rakyat kecil,” timpal @Fachru76. “PPDB diurusin dulu. Urusin ultah-ultahan ntar aja,” pinta @royando81.
Baca juga : Ketua MPR: Nilai Pancasila Tak Lekang di Tengah Pandemi Covid-19
Akun @EnHakim4 justru mencakmencak di HUT Nadiem. “Ah nyengir aja bapak ini. Gimana nasib pendidikan di desa, jika jarak jauh dipermanenkan. Mau dibodohin semua apa generai yang di desa. Selamat ulang tahun ya gooojek,” sindirnya. “Selamat ulang tahun Pak Nadiem. Semoga PJJ tidak permanen,” harap @rretammh. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya