Dark/Light Mode

Dites Puan di Menteng

Gibran Tak Dimanja

Selasa, 11 Februari 2020 06:59 WIB
Pasangan bakal calon Wali Kota Solo Achmad Purnomo (kiri) dan Teguh Prakosa (kedua kiri) disaksikan Ketua Bidang Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan PDI Perjuangan Puan Maharani (kedua kanan) dan bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat memberikan keterangan di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/1). (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Pasangan bakal calon Wali Kota Solo Achmad Purnomo (kiri) dan Teguh Prakosa (kedua kiri) disaksikan Ketua Bidang Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan PDI Perjuangan Puan Maharani (kedua kanan) dan bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat memberikan keterangan di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/1). (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tarik-tarikan pencalonan Gibran Rakabuming Raka dan Achmad Purnomo di Pilwalkot Solo diselesaikan PDIP dengan menggelar fit and proper test. Keduanya dites, pantas atau tidak dicalonkan. Puan Maharani turun langsung mengetes mereka.

Dalam tes ini, Gibran yang merupakan anak sulung Presiden Jokowi, tak dimanja. Gibran tiba di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/2) pukul 12.20 WIB.

Turun dari mobil Innova berpelat nomor B 1024 RFQ, Gibran yang mengenakan kemeja merah dan celana panjang hitam itu, bergegas masuk. “Nanti ya,” ujar Gibran. Sedangkan, Achmad Purnomo dan pasangannya, Teguh Prakosa, datang 10 menit lebih dulu sebelum Gibran.

Mereka makan siang dulu sebelum menjalani fit and proper test. Gibran dan Purnomo menjalani tes secara terpisah. Tesnya sendiri, berlangsung tertutup.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut, yang jadi panelis dalam tes itu adalah Puan Maharani dan Djarot Saiful Hidayat. Turut hadir juga Ketua DPP bidang Industri, Ketenagakerjaan, dan Jaminan Sosial, Nusyirwan Soejono; dan Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto.

Tes ini, kata Hasto, digelar berdasarkan arahan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Kota Solo dianggap penting lantaran proses kepemimpinan Jokowi berasal dari Solo. “Dan di situ merupakan a heartnya banteng di Jawa Tengah dan Indonesia. ehingga fit and proper test dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan mekanisme partai,” tutur Hasto.

Baca juga : Inter Milan Vs AC Milan, Adu Gengsi Dua Tim Sekota

Tes berlangsung sekitar dua jam. Gibran, Purnomo, dan Teguh turun ke lobi bersama Puan Maharani dan Bambang Wuryanto. Gibran mengaku, selama fit and proper test, diberi banyak pertanyaan. “Lumayan banyak tadi,” ucapnya.

Pertanyaannya, mulai dari soal kota Solo, komitmen kepada partai, sampai masalah radikalisme. Soal komitmen kepada partai, Gibran menegaskan akan tetap setia menjadi kader banteng walaupun seandainya tidak mendapat rekomendasi untuk maju sebagai cawalkot Solo.

“Saya tetap akan berkomitmen untuk membesarkan partai dengan cara gotong royong. Melibatkan semua elemen, baik kultur maupun struktur. Itu komitmen saya,” tegas Gibran.

Pemilik martabak Markobar ini mengaku optimistis dengan hasil yang akan didapatkannya “Ya optimis,” imbuhnya. Dia mengaku sudah menyiapkan dana kampanye sejak sebelum memutuskan maju sebagai bakal cawalkot Solo. Dananya bersumber dari kocek pribadi. “Dari tempat saya sendiri,” beber dia.

Gibran enggan menanggapi kabar dirinya diistimewakan dalam pencalonan Pilkada Solo lantaran ia anak Presiden. “Ya enggak perlu ditanggapi lah yang seperti itu,” elaknya.

Dia juga santai saat ditanya maksudnya meminjam motor ayahnya untuk konvoi di Kota Solo sebelum mengikuti tes. “Enggak ada simbol apa-apa. Anak pinjem punya bapaknya kan biasa,” jawab Gibran, santai.

Baca juga : Jokowi Minta Tumpang Tindih Lahan Dibereskan

Sama seperti Gibran, Purnomo juga optimis mendapat surat rekomendasi PDIP untuk maju sebagai calon Wali Kota Solo.

“Aturannya sudah bagus sekali. Mulai dari anak ranting, cabang, tinggal memberi tugas kepada saya. Itu yang membuat saya optimistis dan yakin,” tuturnya.

Sebagai kader partai, dia juga memastikan siap mematuhi apa pun keputusan partai terkait Cawalkot Solo. “Oh iya (terima), kader partai harus tegak lurus, apa pun keputusan partai, kita laksanakan,” tegas Purnomo.

Yang menarik, saat Gibran hendak berpamitan. Dia mencium tangan Purnomo. Gibran bahkan sambil membung kuk. Purnomo langsung menyambutnya. Keduanya lalu berpelukan.

Puan membeberkan materi tes. Dalam tes itu, para bakal calon ditanyai soal visimisi dan komitmennya. Program yang disampaikan intinya adalah bagaimana Solo itu bisa menjadi kota yang lebih baik, berkebudayaan, menjaga saling toleransi, dan membuka diri.

Puan menyebut, tes berlangsung adem. Tidak sepanas seperti yang terlihat di luar. “Mereka ditanya satu per satu, walaupun katanya pergi nya mereka ini bareng satu pesawat.

Baca juga : DPR Ingatkan Data Pangan Tak Korbankan Petani

Calon-calon yang mau maju Pilkada kalau di luarnya kayaknya panas, ternyata enggak tuh. Tadi makan pecel, bacem, sambal terasi, ngopi, teh, ngobrol-ngobrol, ya sudah nguyon, kok,” ungkap Puan, sambil tersenyum.

Menurut dia, yang dilakukan seluruh calon sudah sesuai dengan mekanisme PDIP. Puan pun membantah adanya intervensi Jokowi terkait pencalonan Gibran saat bertemu dengan Wali Kota Solo yang juga Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Puan memastikan, Gibran tak diistimewakan. “enggak, ya presiden ketemu wali kota kan biasa,” tegas Puan.

Soal rekomendasi, Puan menerangkan, akan dikeluarkan Megawati jika seluruh mekanisme penjaringan sudah dijalankan bakal calon.

“Secepatnya. Jadi sudah ada beberapa rekomendasi yang dikeluarkan. Namun, untuk Kota Solo kami lihat perlu beberapa saat lagi untuk kemudian diputuskan dalam rapat DPP siapa yang kemudian akan mendapatkan rekomendasinya,” beber Puan. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.