Dark/Light Mode

Garuda Tawarkan Pensiun Dini Karyawan

Mau Bayar Pake Apa, Maskapai Rugi, Krisisnya Berkepanjangan

Jumat, 10 Juli 2020 07:50 WIB
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Istimewa)
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Garuda Indonesia Tbk melakukan berbagai cara agar bisnis perseroan bisa bertahan dari imbas Covid-19. Salah satunya menawarkan karyawan pensiun dini.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia  Irfan Setiaputra mengatakan, saat ini sudah ada ratusan karyawan yang mengajukan pensiun dini. Angka ini dinilai terus bertambah. “Setiap hari nambah terus. Kalau nggak  salah (sekarang) ada 300-an (yang mau pensiun dini),” kata Irfan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/7).

Dia mengatakan, karyawan yang bersedia pensiun dini akan diberikan haknya sesuai aturan yang sudah ditetapkan perusahaan. Benefit yang dapatkan juga banyak. Termasuk ada tambahan. “Keuntungan dapat semua. Terus dia baru umur 51 tahun, punya aktivitas di luar yang mungkin produktif. Ada opportunity kenapa nggak (pensiun dini),” ucapnya.

Baca juga : Menhub Minta Operator Bandara dan Maskapai Jaga Kepercayaan Masyarakat

Irfan mengakui, kebijakan mempensiunkan pegawainya memberatkan perusahaan dikarenakan harus memenuhi kewajiban karyawan  yang pensiun dini. Tetapi dalam jangka panjang, dia meyakini akan menguntungkan. “Dan yang penting, kita memastikan bahwa karyawan mengambil tawaran (pensiun dini) itu adalah mereka merasakan keuntungannya,” imbuhnya.

Netizen bersuara. Akun Andy Kurniawan  mengatakan, kebijakan Garuda mempensiunkan pegawai tidak tepat. Kebijakan itu justru akan menguras pengeluaran uang negara. “Ujung-ujungnya uang negara juga yang dipake buat bayar mereka,” ujarnya.

Senada diungkapkan Andy_marwandy. Dia bilang, Garuda hanya menghambur-hamburkan uang negara dengan menawarkan pensiun dini. Dana talangan cuma buat ongkos pensiun dini karyawan. “Nanti klo udah habis, direksinya minta duit lagi ke pemerintah. Mending dari sekarang kalo rugi terus, bubarkan Garuda, bisa menghemat APBN,” ujarnya.

Baca juga : Pemilih Korsel Pake Masker, Hand Sanitizer dan Sarung Tangan

DeDenSunandar55 tidak setuju dengan alasan Garuda Indonesia yang menawarkan pensiun dini karena perusahaan sedang merugi imbas corona. Kata dia, sebelum corona juga Garuda Indonesia sudah merugi.

Pedulisehat mempertanyakan kemampuan Garuda Indonesia untuk membayar dana pensiun tersebut. “Program ditawarkan tapi mau  bayar pakai apaaaa,” cetusnya. “Sikat @xdigeeembok sikat. Dana Talangan 8,5 triliun buat apa? Sikat bor,” sambung Suara_Bawah. “Dana talangan untuk pensiun karyawan agar abu-abu laporan keuangannya. Gitu yaa..?? Maaf kalo salah,” lanjut Airlinness.

Menurut Gakdaygbener, industri penerbangan belum akan pulih seutuhnya dalam jangka waktu dua tahun ke depan. “1-2 tahun lagi belum tentu industri penerbangan pulih seperti  semula. Minimal perlu 5 tahun baru bisa benar-benar pulih,” tuturnya. “Ini bisa jadi indikasi bahwa krisis akan  panjang. Sehingga biaya untuk program pensiun dini masih lebih kecil dari kerugian dalam waktu berbulan-bulan. Biasanya, jika krisis tak lama, anggaran pensiun dini tetap lebih besar dari kerugian 1-2 bulan,” ungkap SirianaGde.

Baca juga : Kabupaten Karawang Darurat Banjir Sampai 10 Maret, Kabupaten Bekasi 2 Maret Aja

Sementara, marpaung913 setuju jika Garuda menawarkan pensiun dini kepada karyawannya. “Jadikan pandemi corona ini wacana restrukturisasi BUMN. Tawarkan pensiun dini bagi mereka yang berusia lanjut, audit managemen dan keuangan,” ungkapnya.

“Telah disepakati dengan Kementerian BUMN dan serikat pekerja Garuda, agar sebisa mungkin menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK). Kendati begitu, pemangkasan pegawai tetap dilakukan demi efisiensi,” tutur Agusset1awan. “Mantap dapat golden shake hand. 1-2 tahun mendatang kerja lagi, karena industri penerbangan kekurangan tenaga kerja terlatih,” kata Tutitipu2. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.