Dark/Light Mode

Dijagoin Jadi Kapolri Setelah Tangkap Djoko Tjandra

Sayang, Kabareskrim Digoyang Isu Agama

Minggu, 2 Agustus 2020 07:10 WIB
Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)
Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pamor Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo lagi naik daun. Listyo banyak dijagoin jadi Kapolri setelah sukses menangkap Djoko Tjandra. Sayangnya, jalan tersebut tidak terlalu mulus. Listyo digoyang isu agama.

Salah satu yang menjagokan Listyo jadi Kapolri adalah Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman. “Saya mengatakan dia (Kabareskrim) layak menjadi Kapolri,” ujar Boyamin di Jakarta, kemarin. 

Baca juga : Djoko Tjandra Tidur Beralas Kasur Tipis

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Pusat Studi Politik & Keamanan (PSPK) Unpad, Muradi. Menurutnya, penangkapan Djoko Tjandra dinilai menjadi modal kuat bagi Listyo untuk menggantikan Jenderal Idham Azis yang pensiun awal tahun mendatang. “Penangkapan itu membuka pintu bagi Komjen Listyo,” tuturnya. 

Apalagi, kalau dalam kasus Djoko Tjandra ini, Listyo berani mengusut tuntas. Di antaranya, mengusut keterlibatan para jenderal polisi dalam skandal Djoko Tjandra. “Kalau bisa, jelas itu karpet merah baginya menuju jabatan Kapolri,” tandas Muradi. 

Baca juga : Penangkapan Djoko Tjandra Bukti Polri Sangat Kompak

Senator asal Bangka Belitung Alexander Fransiscus juga menilai Listyo layak untuk menduduki jabatan Trunojoyo I. Selain berhasil menangkap Djoko Tjandra, bagi warga Babel, Listyo punya jasa dalam melakukan perbaikan tata kelola pertambangan timah yang beberapa waktu dilaporkan lantaran adanya praktik kartel dan monopoli. “Sekarang sudah mulai ke arah perbaikan di sini. Ini menjadi catatan kami di sini,” ungkap Alex. 

Sayangnya, jalan Listyo menuju kursi Kapolri diperkirakan tidak begitu mulus. Eks ajudan Presiden Jokowi ini bakal digoyang isu agama. Mengingat, Jenderal bintang tiga itu seorang Nasrani. Pengamat Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta mengatakan, kasus SARA sudah pernah dialami Komjen Listyo. Saat itu, Listyo banyak ditentang terkait jabatannya sebagai Kapolda Banten pada 2016. Salah satu yang mengkritik adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Hal ini tentu mungkin terjadi lagi seandainya Komjen Listyo dicalonkan menjadi Kapolri,” ujar Stanislaus kepada Rakyat Merdeka, semalam. 

Baca juga : Malam ini, Bareskrim Serahkan Djoko Tjandra Ke Kejaksaan Agung

Apalagi, dalam sejarah Kepolisian, baru ada satu jenderal non-Muslim yang pernah menjabat sebagai Kapolri. Dia adalah Jenderal (Purn) Widodo Budidarmo yang beragama Kristen. 

Listyo sebetulnya berpeluang besar menjadi pengganti Jenderal Idham Azis. Bintang di pundaknya sudah tiga. Jabatannya sebagai Kabareskrim, strategis. Apalagi beberapa Ka polri juga sebelumnya menjabat Kabareskrim. Termasuk Idham Azis. Selain itu, pensiun Listyo juga masih jauh, tahun 2027. Keunggulan lain, dia dekat dengan Presiden Jokowi karena pernah menjadi ajudannya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.