Dark/Light Mode

Yang Beda Saat Rapat Corona di Istana

Berjarak 2 Meter, Presiden-Menteri Dihalang Kaca

Selasa, 4 Agustus 2020 06:07 WIB
Dengan pembatas kaca di meja rapat, Presiden Jokowi membahas penanganan Covid-19 dengan Wapres dan para menteri, di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. (Foto: Setpres)
Dengan pembatas kaca di meja rapat, Presiden Jokowi membahas penanganan Covid-19 dengan Wapres dan para menteri, di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi dan para menteri kembali rapat soal corona dan pemulihan ekonomi di Istana Merdeka. Yang dibicarakan isunya masih sama. Perintahnya masih sama. Yang dikeluhkan juga masih sama. Tapi, ada suasana yang sangat berbeda di rapat kemarin. Selain bunga yang mekar dan warna-warni, di tengah-tengah meja rapat ada kaca pembatas.

Kaca pembatas berbahan akrilik itu dipasang membentang di tengah meja rapat, membelah antara kursi Jokowi dan para peserta rapat. Dari ujung ke ujung. Tingginya di atas kepala orang dewasa ketika duduk. "Sehingga, Bapak Presiden, walaupun berhadapan tetap ada batas," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, di Kantor Sekretariat Presiden, Jakarta, kemarin.

Penambahan kaca akrilik ini adalah salah satu protokol kesehatan tambahan di Istana. Protokol tambahan lainnya, jendela ruangan-ruangan di lingkungan Istana rutin dibuka. Agar sirkulasi udara lancar dan segar. Jarak kursi rapat juga dibuat jauh-jauhan. Jaraknya, antara 2 sampai 2,5 meter.

Baca juga : Kasetpres: Pelantikan Gubernur Kepri di Istana Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Tamu yang mau masuk Istana juga tidak bisa “nyelonong” sembarangan. Sekarang, siapa pun yang masuk harus menjalani Swab test atau rapid test. Jika negatif, mereka baru boleh masuk. "Walaupun sudah dilakukan swab, pada hari H (masuk Istana) kami akan lakukan rapid test," ujar Heru.

Kaca pembatas dan pelaksanaan protokol baru di Istana ini jadi pemandangan baru dalam ratas kemarin pagi. Wapres KH Ma'ruf Amin mendampingi Presiden dengan duduk sekitar 2 meter di kiri Jokowi. Lalu, 2 meter ke kiri lagi tampak Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Di kanan Jokowi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno duduk dengan jarak yang sama. Di sebelahnya ada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. 

Di hadapan Jokowi, di balik kaca pemisah, ada Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menko PMK Muhadjir Effendy, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Kemudian ada Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Baca juga : Sekda Jabar Belum Pastikan Cluster Baru Perkantoran

Di awal pengantarnya, Jokowi merasakan adanya kekhawatiran masyarakat terkait corona di minggu-minggu terakhir ini. "Entah karena kasusnya meningkat. Atau, terutama (masyarakat) menengah-atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit, tetapi semakin banyak," ucapnya.

Ia menyampaikan bahwa angka kematian atau case fatality rate akibat corona di Indonesia lebih tinggi 0,8 persen dari rata-rata global. Ini kabar buruk. Kabar baiknya, angka kesembuhan atau case recovery rate terus meningkat. "Data terakhir adalah 61,9 (persen). Ini saya kira juga bagus," kata Kepala Negara.

Dalam ratas itu, Jokowi berharap ada perubahan perilaku di masyarakat terkait protokol kesehatan. Tapi, dilakukan secara bertahap; 2 minggu pertama fokus kampanye pakai masker. Lalu, 2 minggu berikutnya fokus cuci tangan, lalu jaga jarak.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.