Dark/Light Mode

Yang Beda Saat Rapat Corona di Istana

Berjarak 2 Meter, Presiden-Menteri Dihalang Kaca

Selasa, 4 Agustus 2020 06:07 WIB
Dengan pembatas kaca di meja rapat, Presiden Jokowi membahas penanganan Covid-19 dengan Wapres dan para menteri, di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. (Foto: Setpres)
Dengan pembatas kaca di meja rapat, Presiden Jokowi membahas penanganan Covid-19 dengan Wapres dan para menteri, di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. (Foto: Setpres)

 Sebelumnya 
"Kalau barengan itu mungkin untuk (masyarakat) menengah-atas itu bisa ditangkap secara cepat, tapi (masyarakat) yang di bawah ini yang menurut saya memerlukan satu per satu," terang Jokowi, sembari meminta istri Mendagri ikut mengomandoi kampanye tersebut di kalangan ibu-ibu PKK. "Saya kira PKK ini juga sangat efektif untuk door to door urusan masker," lanjutnya.

Jokowi kemudian berbicara soal penyeimbangan gas dan rem dalam penanggulangan corona di kuartal III-2020. Di sini, Jokowi terlihat agak marah. Alisnya naik, nada bicaranya mulai terasa berat.

Baca juga : Kasetpres: Pelantikan Gubernur Kepri di Istana Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Jokowi terlihat kesal karena realisasi serapan anggaran masih minim. Padahal, ini berdampak pada konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat. "Ini memang masih sangat minim sekali," ungkapnya, dengan raut muka serius.

Jokowi membeberkan, dari Rp 695 triliun anggaran stimulus untuk penanganan corona, baru 20 persen yang terealisasi. Atau baru sekitar Rp 141 triliun. "Sekali lagi, masih kecil sekali, kecil sekali," keluh Jokowi, berulang-ulang.

Baca juga : Sekda Jabar Belum Pastikan Cluster Baru Perkantoran

Penyerapan yang paling gede, ungkap Jokowi, ada di perlindungan sosial, yakni 39 persen. Kemudian program UMKM sebesar 25 persen. "Hati-hati ini," katanya, mengingatnya. 

Apalagi, sekitar 40 persen di antaranya belum ada Daftar Isian Pelaksana Anggaran atau DIPA. "DIPA saja belum ada, gimana mau realisasi?" tanya Jokowi.

Baca juga : Wali Kota Bogor Terjunkan Tim Detektif Petakan Jumlah ODP

Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa kinerja kementerian dan lembaga masih biasa-biasa saja. Belum ada aura krisis. "Betul-betul belum, ya belum," kesalnya.

Menurut Jokowi, anak buahnya masih terjebak rutinitas pekerjaan harian. Tidak tahu prioritas apa yang harus dikerjakan. Oleh sebab itu, Jokowi Ketua Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir agar mendetailkan satu per satu dengan menteri-menteri terkait. Hingga manajemen krisis kelihatan. "Kita butuh kecepatan," tandas Jokowi. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.