Dark/Light Mode

Otsus Papua Punya Manfaat Besar, Kekurangannya Bisa Diperbaiki

Jumat, 14 Agustus 2020 20:53 WIB
Jembatan Youtefa di Papua (Foto: Indonesia.go.id)
Jembatan Youtefa di Papua (Foto: Indonesia.go.id)

 Sebelumnya 
Dia menilai, sejauh ini pelaksanaan Otsus memang ada yang menggembirakan, namun tentu juga masih ada yang harus diperbaiki. Jika pun ada yang kurang, semua pihak mestinya bersama-sama memperbaiki. Dia mencontohkan pelaksanaan otonomi khusus dalam hal pembentukan partai politik.  Hal itu agak berbeda dengan Aceh. Hal lain yang perlu diperbaiki adalah soal evaluasi agar masyarakat juga bisa berkontribusi memberi masukan.  Harapannya, dengan lebih terbuka, bisa mendapat gambaran utuh tentang otonomi khusus di Papua. 

Baca juga : Zoe Saldana Minta Maaf Usai Perankan Nina Simone

Meski demikian, dia mengakui bahwa Otsus juga membuahkan hasil positif. Misal, terjadi daerah pemekaran, distribusi kewenangan di daerah, distribusi ekonomi dan potensi di daerah lebih optimal dengan adanya pemerakan. “Karena otonomi khusus itu jadi ada pemekaran-pemekaran di Papua, ini contoh yang berhasil menggembirakan, ucapnya.

Baca juga : Putin: Rusia Punya Vaksin Covid-19, Putri Saya Sudah Divaksin dan Sehat

Staf khusus Presiden, Billy Mambrassar, menjelaskan, dari survei dengan sampel 500 orang milenial Papua, pandangan mereka sejalan bahwa Otsus merupakan proses dan perlu perbaikan yang terus menerus. Misal, penggunaan anggaran yang harus diperbaiki. Ia menyebut, Otsus merupakan proses membangun jiwa raga. Karena itu, hal baik yang sudah didapat dari Otsus, seperti ke sektor pendidikan yang merupakan investasi sumber daya manusia, terus ditingkatkan. Di sisi lain, ia sepakat agar semakin baik, perlu mendengarkan aspirasi dari OAP agar Otsus bisa berjalan lebih baik. 

Baca juga : 2021, Kawasan Pura Agung Besakih Mulai Dipermak

Musisi Edo Kondologit melihat, masalah Papua saat ini sangat kompleks. Otsus sebenarnya dilakukan tujuannya untuk kesejahteraan, meningkatkan taraf hidup meningkat. Kalau pun masih ada penilaian Otsus gagal, menurut dia, itu karena sebagian pihak juga terlalu banyak bersandiwara. Ibaratnya, dalam satu rumah besar Indonesia, masih ada sebagian yang menilai bahwa ketidakadilan menjadi pemicu utama. Ia mendorong, semua pihak, para tokoh adat, dan tokoh politik kompeten Papua, hadir duduk bersama-sama membahas masa depan Papua agar lebih baik. “Otonomi khusus tujuannya baik sekali, sementara sekarang banyak ditolak. Kalau ada yang salah, itu salah dimana, karena itu cari penyebabnya lalu perbaiki," ucap Edo. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.