Dark/Light Mode

Tidak Dibahas Jokowi di Senayan

Ibu Kota Baru Tutup Buku..?

Minggu, 16 Agustus 2020 07:25 WIB
Maket Ibu Kota Baru (Foto: Istimewa)
Maket Ibu Kota Baru (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan, proyek pemindahan ibu kota baru tidak relevan saat ini. “Boro-boro dilanjutin, duitnya yang mau bantuin juga kelimpungan. Mau siapa? Udah lah bikin pusing aja. Orang lagi begini. Kita kan lagi resesi, meski pemerintah nggak ngakuin,” tegasnya, saat dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam. 

Agus yakin, proyek ini tak lagi dilanjutkan. Lagi pula, persiapan memindahkan Ibu Kota tak seperti membalikkan telapak tangan. Terlebih, Penajam Paser Utara masih belum siap.

Baca juga : Pilkada Di Tengah Pandemi, Jokowi: Jangan Sampai Muncul Klaster Baru

“Emangnya pindah rumah. Saya pernah ke sana, daerahnya masih seperti itu, gimana caranya. Udahlah nggak usah dilanjutin, karena masih banyak yang harus diberesin. Ngapain pindah Ibu Kota. Itu kan secara politik doang, biar dikenang. Ya nggak bisalah dipaksain pindah 2023 atau 2024,” ulas Agus. Menurut Agus, saat ini yang perlu dilakukan adalah bagaimana menekan kasus positif corona dan memperbaiki ekonomi. 

Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah Redjalam punya pandangan berbeda. Menurutnya, tidak disebut bukan berarti tutup buku. “Saya kira masih dalam rencana, termasuk di dalam anggaran infrastruktur,” cetus Piter. 

Baca juga : Ipar Jokowi Mundur, NasDem Bidik Cabup Baru Gunungkidul

Apakah proyek ini tetap jalan tahun depan? Piter menyebut, hanya pemerintah yang tahu. Namun dia memprediksi, proyek ambisius ini akan tetap berjalan, meski ada beberapa penyesuaian jadwal. 

Berdasarkan hitungan Bappenas tahun lalu, pemindahan Ibu Kota membutuhkan anggaran Rp 466 triliun. Dari jumlah itu, APBN hanya mengambil porsi Rp 30,6 triliun (6,56 persen), dan sisanya dipenuhi swasta Rp 435,4 triliun (93,43 persen). Anggaran Rp 340,4 triliun disediakan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), serta sisanya Rp 95 triliun disediakan swasta murni. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.