Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

54 Bidang Usaha Diserahkan Ke Asing

Rizal Ramli Langsung Nyerocos, Pro Pemerintah Bicara Investasi

Senin, 19 November 2018 13:28 WIB
Ekonom Senior, Rizal Ramli. (Foto: rizalramli.official)
Ekonom Senior, Rizal Ramli. (Foto: rizalramli.official)

RM.id  Rakyat Merdeka - Situasi dan kondisi ekonomi nasional memang sedang mengalami kesulitan. Pemerintah pun membuat kebijakan yang dianggap bisa memperbaiki situasi lebih baik. Salah satunya dengan meluncurkan paket kebijakan ekonomi. Namun sayang, kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi yang meluncurkan paket kebijakan ekonomi ke-16 itu mendapatkan kritikan keras dari warganet, termasuk ahli ekonomi. Bagaimana netizen tidak memprotes keras, di tengah isu asing dan aseng yang cukup kuat, pemerintah justru membuat kebijakan yang super baik dan mewah kepada pihak luar.

Pemerintah melepas sebanyak 54 bidang usaha ke asing. Itu artinya, modal asing bisa masuk lewat kepemilikan modalnya sebanyak 100 persen di bidang UMKM dan koperasi. Adanya kebijakan itu diungkapkan Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Edy Putra Irawady saat konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat,(16/11).

Baca juga : Sempat Ditahan Kepolisian Mekkah, Pemerintah Bebaskan Rizieq

Edy mengklaim jika sektor usaha yang mendapat relaksasi 100 persen tak banyak dilirik investor asing seperti industri pengupasan dan pembersihan umbi umbian, perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet, warung Internet dan segala jenis industri kayu.

Lalu, ada jasa survei panas bumi, jasa pemboran migas di laut, jasa pemboran panas bumi, jasa pengoperasian dan pemeliharaan panas bumi. Yang lebih mengelitik adalah industri rokok kretek, industri rokok putih dan jasa sistem komunikasi data, penyelenggaraan jaringan telekomunikasi tetap, penyelenggaraan jaringan telekomunikasi bergerak. Kebijakan supermewah bagi asing itu langsung menjadi buah bibir di dunia maya. Tak hanya warga biasa, para elite juga gatel ingin mengkritiknya.

Baca juga : Gandengan Ke Meja Makan, Jokowi-Iriana Begitu Mesra

Ekonom senior Rizal Ramli dalam tulisan di akun twitternya langsung ‘nyerocos’ mengkritik kebijakan yang membuat angin segar bagi asing. Kata Rizal, pembukaan semua sektor untuk asing itu, termasuk sektor ekonomi rakyat dan UKM sebetulnya pelaksanaan “Ini namanya bukan membangun Indonesia tetapi membangun di Indonesia” “Mas @jokowi, kok ini kaya sudah putus asa?

Sektor-sektor yang seharusnya untuk rakyat,UKM, dibebaskan 100% untuk asing seperti warung internet, renda, pengupasan umbi-umbian, jasa survei, akupuntur, content internet dll? Terus rakyat mau jadi kuli saja? Ampun deh,” ucapnya dengan nada menyindir.

Baca juga : Kronologis Penangkapan Bupati Pakpak Bharat

Karena dianggap tidak baik, Rizal mendesak Presiden Jokowi mencabut aturan tersebut.“Presiden @jokowi. Mohon kebijakan yang sangat merugikan rakyat ini dibatalkan sama sekali tidak ada roh Trisakti dan Nawacita-nya.Kok tega-teganya ladang bisnis untuk rakyat, UKM, mau diberikan 100% sama asing? Ini kampanye yang buruk sekali,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.