Dark/Light Mode

Kado HUT RI, BIN-TNI AD dan UNAIR Temukan Obat Covid-19

Ini Baru Bukan Kaleng-kaleng

Selasa, 18 Agustus 2020 07:30 WIB
Rektor UNAIR, Prof. DR. Mohammad Nasih (kedua  kiri)  menyerahkan  secara  simbolis hasil uji  klinis tahap 3 obat  anti  Covid-19  hasil  kerjasama  BIN-UNAIR-TNI AD, ke  Sestama BIN  Komjen  Pol Bambang  Sunarwibowo  di  Mabes Ad,  Sabtu  (15/8). (Foto: Istimewa)
Rektor UNAIR, Prof. DR. Mohammad Nasih (kedua kiri) menyerahkan secara simbolis hasil uji klinis tahap 3 obat anti Covid-19 hasil kerjasama BIN-UNAIR-TNI AD, ke Sestama BIN Komjen Pol Bambang Sunarwibowo di Mabes Ad, Sabtu (15/8). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Seluruh tahapan uji ini, lanjut Komjen Bambang, telah melibatkan instansi dan lembaga terkait, mulai dari BPOM, Komite Obat RS UNAIR dan Balitbangkes Kementerian Kesehatan.

“Proses uji klinis sampai pada tahap 3 ini telah melalui proses yang cukup panjang. Tahap 3 yang kami lalui baru selesai di minggu lalu. Obat ini diharapkan dapat menekan angka kematian pasien positif Covid-19 di tanah air, serta memperbanyak penyembuhan pasien,” kata Bambang.

Rektor UNAIR M. Nasih meminta semua pihak mendukung agar obat kombinasi Covid-19 temuan tim gabungan UNAIR- BIN yang bekerjasama dengan TNI AD ini, bisa segera mendapat izin BPOM dan segera bisa diedarkan ke publik.

Nasih mengungkap, obat anti Covid-19 ini memiliki kemampuan 98 persen untuk penyembuhan pasien positif Covid-19. Ada tiga kombinasi dalam obat ini. Pertama, Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin. Kedua, Lopinavir/ Ritonavir dan Doxycycline. Ketiga, Hydrochloroquine dan Azithromyci.

Baca juga : Alhamdulillah, Obat Covid-19 Ditemukan

“Ternyata setelah kami kombinasikan daya penyembuhannya meningkat de ngan sangat tajam dan baik. Untuk kom binasi tertentu itu sampai 98 persen efekti vitasnya,” katanya.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR dr Purwanti selaku ketua tim peneliti obat Covid-19 ini menyampaikan, kecanggihan obat ini secara klinis mampu menurunkan jumlah virus secara siginifikan. Bahkan untuk pasien positif yang melakukan swab ulang dengan PCR test dalam tiga hari dapat sembuh dengan tingkat kesembuhan minimal 90 persen, kecuali yang memiliki penyakit penyerta dengan menggunakan ventilator.

“Kemudian yang tidak kalah penting adalah PCR, PCR ini negatif dalam tiga hari itu 90 persen. Jadi minimal 90 persen. Ada yang 92, 93, 96, 98 per sen. Untuk PCR kuantitatif itu ada pengurangan jumlah virus,” jelasnya.

Purwati kemudian menjelaskan soal efek samping dari obat ini. Menurut Purwati, obat yang hanya diperuntukkan bagi pasien tanpa menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator) ini hanya akan menimbulkan efek yang ringan. Efek samping yang akan muncul dari pasien yang meminum obat ini yaitu pusing, mual dan berdebar-debar.

Baca juga : Ramadhan di Amerika Kala Covid-19, Bikin Makin Dekat Dengan Keluarga

“Yang kita temukan kemarin ya ada misalnya yang mual, pusing, tetapi enggak berlangsung lama, hanya satu hari, kemudian besoknya sudah hilang. Kemudian ada yang berdebar-debar tapi enggak berlangsung lama, kurang lebih 10 sampai 15 menit. Ada yang nyeri di perut tetapi enggak berlangsung lama juga. Jadi efek-efek samping itu memang mesti kita cantumkan juga di dalam pelaporan untuk uji klinisnya karena supaya untuk buat kita, tim dok ter menjadi aware terhadap hal ter sebut,” pungkasnya.

DPR Apresiasi Obat Anti Covid-19 Apresiasi datang dari Anggota DPR terkait selesainya uji klinis tahap ketiga atau tahap akhir obat anti Covid-19 hasil ker jasama BIN, UNAIR dan TNI AD ini.

“Saya terharu melihat hasil karya anak bangsa yang insya allah menjadi salah satu obat Covid temuan pertama di dunia. Dan kami tidak ada kata lain selain mengapresiasi,” kata Ketua Komisi I DPR RI, Mutia Hafid.

Anggota Komisi lX DPR RI dari Fraksi Golkar, Yahya Zaini juga meng apresiasi tinggi upaya BIN bersama TNI AD dan UNAIR yang menemukan obat anti Covid-19 ini. Yahya menganggap langkah cepat ini penting guna menekan angka kematian pasien positif Covid-19.

Baca juga : Gandeng Pemkab, Bank Bukopin Salurkan Bantuan Covid-19 Di Bantul

“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kerja-kerja akademis yang dilakukan civitas akademis UNAIR dalam upaya membantu percepatan penanganan pandemi Corona. Temuan ini saya harap dapat meningkatkan kesembuhan,” kata Yahya.

Yahya yang juga lulusan dari UNAIR ini meyakini temuan ini perlu ditindaklanjuti dengan serius oleh pemerintah. Yahya mendorong peme rintah agar mendukung langkah ini dengan memberikan fasilitas yang memadai untuk universitas-universitas yang berkontribusi dalam upaya penanganan Covid-19.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan penemuan obat Covid-19 oleh BIN ini akan memberikan efek yang bagus di masyarakat. Masyarakat akan mulai merasa aman akan kondisi Pandemi Covid-19.

“Dengan adanya penemuan obat untuk mengobati yang sudah terinfeksi Covid-19, dan penemuan Vaksin untuk mencegah infeksi Covid-19, akan mem bangun rasa aman di masyarakat, sehingga masyarakat akan mulai meningkatkan aktivitas ekonomi-sosial nya, sehingga akan mendorong ekonomi kita, baik di sisi demand (konsumsi) maupun di sisi supply (produksi barang dan jasa),” pungkasnya. [RCH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.