Dark/Light Mode

Polemik Isu Radikalisme Masuk Masjid

Jangan Curiga Melulu, Menag Kudunya Lebih Menentramkan

Sabtu, 5 September 2020 07:59 WIB
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi. (Foto: Kemenag RI)
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi. (Foto: Kemenag RI)

 Sebelumnya 
Byudhiarto mengungkapkan, hampir setahun menjabat menteri agama yang dibicarakan hanya dua, radikalisme dan intoleransi. “Babul Islam semisal: aqidah, Fiqh, Muamalah, tarbiyah, Siyasah, dll Kenapa Pak Menag tidak Pernah Bersuara?Jangan Mereduksi tugas Menteri agama Hanya pada radikalisme & Intoleransi,” ungkapnya.

“Untuk anak muda yang good looking, pemahaman agama Islam baik, apalagi pandai bahasa arab atau hafal Al Qur’an, hatihati jika lewat di depan Pak Menteri Agama, bisa-bisa langsung dihardik karena dianggap bibit radikal yang akan menyusup ke masjid-masjid. (Mari hindari stigma2),” kata Herry_zudianto.

Baca juga : Soal Paham Radikal, Dirjen Bimas: Yang Dijelaskan Menag Itu Hanya Ilustrasi

Emakefiza mengatakan, seharusnya seorang menteri mengeluarkan kata-kata yang menyejukkan. “Menteri kok bikin orang Jadi salah paham aja. Harusnya menteri agama menentramkan, menyejukkan kata-katanya. Mengayomi umat. Ini malah bikin ngelus-ngelus dada. Ganti aja, yang sesuai bidangnya,” tuturnya.

Sementara, Gonkcil mendukung Menag untuk tegas terhadap radikalisme. Dia bahkan meminta Menag bertindak sedari awal untuk melakukan antisipasi. “Kalau tau begitu, coba dicegah donk boss. Jangan sampai terlambat, mulai tegas sejak sekarang. Gausah takut dan ragu menindak gerombolan agamis radikal, karna Indonesia milik semua,” tukasnya.

Baca juga : Golkar: Isu Politik Dinasti Jangan Jadi Alat Menjatuhkan Lawan

Congtimbang menambahkan, “Ucapan Menag RI memang benar, radikalisme melalui pendidikan anak-anak, good looking, ini yang harus dicegah dan diberangus habis di NKRI”.

Hal senada diungkapkan teh_tariq. Ia justru merasa aneh jika ada pihak yang mengecam pernyataan Menag. “Loh, emang bener koq yang dikatakan Menag kenapa MUI mengecam, aneh bangeeett !!!,” tuturnya.

Baca juga : Lambaikan Tangan, Nurbaya Melenggang Ke Istana

“Bener sih yang diucapkan sama Menag soalnya itu benar-benar terjadi di salah satu masjid kantor pemerintah di Semarang. awalnya jadi qori terus jadi imam meskipun bukan imam tetap terus jadi penceramah yg isinya seruan khilafah,” ungkap kulosuci.

“Lebih baik salah jalan. Kesasar bisa dipandu GPS kembali ke jalan yang benar daripada salah pengajian. Rusak otak dah kena paham radikal. Camkaeun kisanak!,” tambah BimaMadangkara. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.