Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Gempa Bumi Berkekuatan Magnitudo 3,7 Guncang Kebumen, Jawa Tengah
- PSSI Proses Maarten Paes Buat Lawan Irak Dan Filipina
- Siang Ini, Rinov/Phita Jadi Andalan Raih Gelar Di Malaysia Masters 2024
- Trofi Coupe de France 2023/24 Persembahan Terakhir Mbappe Di PSG
- Malam Ini Final BRI Liga 1, Persib Patok Kemenangan Kandang
Kisah di Balik Diresmikannya Muhammadiyah Padang Panjang 1926
Tokoh Naqsyabandiyah Bergabung ke Muhammadiyah Demi Lawan Komunis
Selasa, 15 September 2020 18:44 WIB
Sebelumnya
Bertempat di kediaman orang tua HAMKA, Haji Abdul Karim Amrullah (HAKA) di Gatangan, Muhammadiyah Cabang Padang Panjang akhirnya diresmikan pada malam Kamis 25-26 Juni 1926, dihadiri oleh 70 orang anggota (Soeara Moehammadijah Juli 1926).
Untuk diketahui, Dr. Haji Abdul Karim Amrullah (HAKA) yang lahir dengan nama Muhammad Rasul di Nagari Sungai Batang, Maninjau, Agam, Sumatra Barat (1879–1945), adalah ulama terkemuka sekaligus reformis Islam di Indonesia, pendiri Sumatra Thawalib, sekolah Islam modern pertama di Indonesia. Bersama Abdullah Ahmad, dia menjadi orang Indonesia terawal yang memperoleh gelar doktor kehormatan dari Universitas Al-Azhar, di Kairo, Mesir.
Baca juga : Kabar Gembira! Biaya Rapid Test Di 8 Bandara Angkasa Pura I Turun Harga Jadi Rp 85.000
Jusuf Amrullah, adik dari HAKA mengizinkan rumah kakaknya digunakan, karena si empu rumah tidak berada di Gatangan (Sinaro Panjang, 1971: 1). Saat itu HAKA berada di Kairo untuk menjemput anugerah Doktor Honoris Causa dari Universitas Al-Azhar.
Acara pembukaan dimulai pada pukul 21.00, diawali sambutan Voorzitter (Belanda; sang ketua) Saalah Jusuf Sutan Mangkuto dengan mengucapkan Alfatihah dan berterima kasih atas kedatangan para tamu undangan.
Baca juga : Belum Pasti Covid, Dino Pati Djalal Dirawat di RSPAD
Selanjutnya, voorzitter menyerahkan pada A.R Sutan Mansur, selaku perwakilan Hoofdbestuur (Belanda; dewan) Muhammadiyah Hindia Timur, untuk memimpin sidang peresmian Cabang Padang Panjang.
“Engku A.R Sutan Mansur menyatakan girang, atas berdirinya Muhammadiyah di Padang Panjang. Kemudian lalu menerangkan asas dan organisasinya Muhammadiyah”. Demikian Soeara Moehammadijah Juli 1926 menarasikannya.
Baca juga : 11 Pegawai LPSK Positif Covid
Menantu HAKA itu, kemudian menyampaikan berita duka di depan peserta pertemuan terbuka (openbare vergadering), bahwa Datuk Sati, Wakil Ketua (vice voorzitter) Muhammadiyah Padang Panjang telah wafat pada Sabtu, 19 Juni 1926. Sutan Mansur merasa kehilangan, dan mengenang Datuk Sati yang menghadiri Congres Al-Islam, 21 Agustus 1925 di Yogyakarta.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya