Dark/Light Mode

Kisah di Balik Diresmikannya Muhammadiyah Padang Panjang 1926

Tokoh Naqsyabandiyah Bergabung ke Muhammadiyah Demi Lawan Komunis

Selasa, 15 September 2020 18:44 WIB
A.R Sutan Mansur, perwakilan Hoofdbestuur Muhammadiyah Hindia Timur. [Foto: Keluarga A.R Sutan Mansur]
A.R Sutan Mansur, perwakilan Hoofdbestuur Muhammadiyah Hindia Timur. [Foto: Keluarga A.R Sutan Mansur]

 Sebelumnya 
Bertempat di kediaman orang tua HAMKA, Haji Abdul Karim Amrullah (HAKA) di Gatangan, Muhammadiyah Cabang Padang Panjang akhirnya diresmikan pada malam Kamis 25-26 Juni 1926, dihadiri oleh 70 orang anggota (Soeara Moehammadijah Juli 1926).

Untuk diketahui, Dr. Haji Abdul Karim Amrullah (HAKA) yang lahir dengan nama Muhammad Rasul di Nagari Sungai Batang, Maninjau, Agam, Sumatra Barat (1879–1945), adalah ulama terkemuka sekaligus reformis Islam di Indonesia, pendiri Sumatra Thawalib, sekolah Islam modern pertama di Indonesia. Bersama Abdullah Ahmad, dia menjadi orang Indonesia terawal yang memperoleh gelar doktor kehormatan dari Universitas Al-Azhar, di Kairo, Mesir.

Baca juga : Kabar Gembira! Biaya Rapid Test Di 8 Bandara Angkasa Pura I Turun Harga Jadi Rp 85.000

Jusuf Amrullah, adik dari HAKA mengizinkan rumah kakaknya digunakan, karena si empu rumah tidak berada di Gatangan (Sinaro Panjang, 1971: 1). Saat itu HAKA berada di Kairo untuk menjemput anugerah Doktor Honoris Causa dari Universitas Al-Azhar.

Acara pembukaan dimulai pada pukul 21.00, diawali sambutan Voorzitter (Belanda; sang ketua) Saalah Jusuf Sutan Mangkuto dengan mengucapkan Alfatihah dan berterima kasih atas kedatangan para tamu undangan.

Baca juga : Belum Pasti Covid, Dino Pati Djalal Dirawat di RSPAD

Selanjutnya, voorzitter menyerahkan pada A.R Sutan Mansur, selaku perwakilan Hoofdbestuur (Belanda; dewan) Muhammadiyah Hindia Timur, untuk memimpin sidang peresmian Cabang Padang Panjang.

“Engku A.R Sutan Mansur menyatakan girang, atas berdirinya Muhammadiyah di Padang Panjang. Kemudian lalu menerangkan asas dan organisasinya Muhammadiyah”. Demikian Soeara Moehammadijah Juli 1926 menarasikannya.

Baca juga : 11 Pegawai LPSK Positif Covid

Menantu HAKA itu, kemudian menyampaikan berita duka di depan peserta pertemuan terbuka (openbare vergadering), bahwa Datuk Sati, Wakil Ketua (vice voorzitter) Muhammadiyah Padang Panjang telah wafat pada Sabtu, 19 Juni 1926. Sutan Mansur merasa kehilangan, dan mengenang Datuk Sati yang menghadiri Congres Al-Islam, 21 Agustus 1925 di Yogyakarta.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.