Dark/Light Mode

Pengamat Ini Bilang, Ada Gerakan yang Sengaja Recokin Terus Kerja Jokowi

Jumat, 2 Oktober 2020 20:50 WIB
Pengamat intelijen Suhendra Hadikuntono (kanan) bersama Presiden Jokowi. (Foto: Istimewa)
Pengamat intelijen Suhendra Hadikuntono (kanan) bersama Presiden Jokowi. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat intelijen Suhendra Hadikuntono mensinyalir ada gerakan yang sengaja terus ngerecokin kerja Presiden Jokowi. Tujuannya, untuk merusak citra pemerintah di mata masyarakat. Dia menyebut, satu per satu tanda-tanda gerakan itu mulai muncul ke permukaan.

"Gerakan ini nyata adanya. Kita semua tidak boleh tutup mata dan mengatakan semua baik-baik saja. Gerakan ini memakai isu komunisme hingga Covid-19. Bahkan tak segan-segan menyebarkan hoaks apa pun di masyarakat. Supaya membuat kisruh dan benci terhadap pemerintah. Saya sudah ingatkan ini empat bulan lalu," ujarnya, di Jakarta, Jumat (2/10).

Baca juga : MUI Berusaha Ketuk Hati Jokowi

Suhendra mencontohkan kejadian di media sosial dan dunia nyata. Kata dia, sering dijumpai ujaran kebencian ke pemerintah. Padahal, saat ini Indonesia tengah berjuang mengendalikan pandemi Covid-19. "Tapi masih saja ada tokoh yang keliling ke daerah-daerah menyebarkan virus kebencian," ucapnya, tanpa menyebut nama.

Dia berpesan, gerakan yang ingin ngerecokin pemerintahan Jokowi merupakan sinyal yang harus diantisipasi. Sebab itu, harus ada upaya preventif dalam menjaga NKRI dari gejolak politik dan perpecahan. Suhendra yakin, Presiden sudah tahu, dan tidak akan tinggal diam.

Baca juga : Bupati Bandung Perintahkan Desa Pasang Spanduk Tolak Rentenir

Sebelumnya, Suhendra sempat memprediksi ada gerakan yang puncaknya dilakukan bulan ini, atau setahun periode kedua Jokowi. Dia mengendus ada gelagat tak sedap dari kompetitor politik eks Gubernur DKI itu. Padahal, awalnya seorang kawan, namun tengah menggalang kekuatan untuk ngerecokin Jokowi.

Suhendra mengatakan, saat ini, kelompok yang ingin ngerecokin Jokowi tengah menunggu waktu yang tepat. Misalnya, situasi yang tak menentu akibat pandemi Covid-19 yang berujung pada ancaman krisis ekonomi dan sosial.

Baca juga : Pertengahan Bulan Depan, Pemerintah Umumkan Hasil Uji Klinis Vaksin Covid

Hingga 20 Oktober nanti, Suhendra memprediksi, isu komunisme, radikalisme, dan kebijakan Presiden akan terus dihembuskan. Berbarengan dengan isu Covid-19 dan ancaman krisis ekonomi. "Ibaratnya, mereka sudah siap dengan bensin di tangan. Tinggal menunggu munculnya percikan api," katanya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.