Dark/Light Mode

Johnny: Kalau Pemerintah Bilang Hoaks, Ya Berarti Hoaks...

Menkominfo Diingatkan Kini Bukan Zaman Orba

Jumat, 16 Oktober 2020 05:40 WIB
Johnny G Plate. (Istimewa)
Johnny G Plate. (Istimewa)

 Sebelumnya 
Remy menimpali aksi demonstrasi menolak UU Ciptaker terjadi karena pemerintah tidak mampu menyampaikan informasi dengan jelas dan akuntabel, sehingga muncul tuduhan hoaks.

Jawaban Menkominfo sungguh di luar dugaan. Dia menilai acara tersebut hanya membahas masalah teknis. Sedangkan yang ingin ia bahas lebih ke masalah substansi. Dia menilai banyak hoaks di sekitar UU Ciptaker.

Johnny mengklaim, pemerintah tahu persis mana yang hoaks dan mana yang sahih informasinya. Pasalnya, pemerintah ikut dalam pembahasan tingkat I UU Ciptaker, sehingga punya dokumennya.

“Saya punya hasil kesepakatan itu, jadi Kominfo tahu perbedaan yang dimiliki dengan yang berkembang di publik. Atas dasar itu, dikategorikan sebagai hoaks,” ujarnya.

Baca juga : Mekeng: Pemerintah Sudah Tepat Berikan Optimisme, Bukan Hanyut dalam Resesi

Asfin menyerang lagi. Kata dia, kalau hoaks itu dikatakan disinformasi, pemerintah sedang melakukan disinformasi.

“Menuduh orang melakukan hoaks tapi tidak pegang naskahnya. Naskahnya baru dikirim hari ini (Rabu), penangkapan itu tak sah. Itu hoaks terbesar yang dilakukan negara. Mari tarung pasal, negara melakukan hoaks,” tegasnya.

Dari perdebatan itulah, nada Johnny semakin meninggi dan mengklaim pemerintah terlibat dalam pembuatan UU Ciptaker sehingga paham detail mana yang hoaks dan mana yang tidak.

“Saya undertaking bahwa pemerintah lakukan dengan akuntabilitas tinggi. Mengapa ini kalau pemerintah sudah bilang itu hoaks versi pemerintah ya itu hoaks, kenapa membantah lagi,” kata Johnny dengan nada tinggi.

Baca juga : Resesi Bukan Kiamat Ya

Gara-gara omongan itu warganet langsung membully Johnny. Kolom komentar unggahan Najwa di akun Instagramnya disesaki ribuan komentar. “Ngeri. RIP demokrasi,” tulis @Diki Apri.

Senada disampaikan @aaronshea yang menilai omongan Johnny mirip Negara Korea Utara yang komunis. “Hadahhh menuju otoriter,. Padahal sekarang bukan Orba” tulisnya.

“Ini Indonesia kan? Bukan yang utara itu kan?” tulis @dani prastyio. Akun @cesarallen menilai salah satu kekurangan pemerintah adalah tidak mampu berkomunikasi dengan baik dengan rakyatnya.

“Contohnya bisa dilihat dari episode Mata Najwa semalam,” tulis dia.

Baca juga : Mega Perintahkan Banteng Jaga Jokowi

Cendekiawan muda NU, Ulil Abshar Abdalla ikut berkomentar. “Benar atau salah, mistar pengukurnya adalah apa kata pejabat. Menyedihkan seorang menteri mengatakan hal seperti ini,” tulis @ulil.

Akun @cilakabangsaku mengomentari dengan membuat lelucon. “UU negara otoriter. Pasal 1 : pemerintah tidak pernah salah. Pasal 2 : bila pemerintah salah kembali ke pasal 1,” pungkasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.