Dark/Light Mode

Ajak Santri Dan Kiai Jadi Agen Perubahan Perilaku

Pesantren Masih Sulit Jaga Jarak

Minggu, 18 Oktober 2020 06:42 WIB
Ilustrasi. Protokol kesehatan di pondok pesantren. (Istimewa)
Ilustrasi. Protokol kesehatan di pondok pesantren. (Istimewa)

 Sebelumnya 
Dengan adanya Satgas, internal warga pesantren minimal dapat menjaga dirinya sendiri agar tak tertular Covid-19. Sementara untuk eksternal ponpes dapat membantu mengedukasi masyarakat di sekelilingnya.

“Ini bisa jadi good role model. Misalnya dengan program keluar masuk satu pintu. Ini bisa saja diterapkan nanti di pasar dan dilakukan penjagaan yang lebih ketat sehingga penanganannya bisa lebih baik,” ujarnya.

Baca juga : Ribuan Jurnalis Siap Jadi Agen Perubahan Perilaku

Menurut Sonny, sistem monitoring yang baik akan merekam berbagai riwayat kesehatan entitas ponpes. Dengan begitu, apabila ada salah satu individu terinfeksi Covid-19 dapat dilokalisasi agar tidak menyebar.

Sonny menjelaskan, perubahan perilaku berperan dalam memutus rantai penularan Covid-19. Dalam perubahan perilaku masyarakat bertugas melakukan 3M, Mencuci tangan, Memakai masker dan Menjaga jarak.

Baca juga : Trafik Penumpang Bus Antar Kota Masih Sepi

Sementara pemerintah bertugas melakukan 3T, Testing, Tracing, dan Treatment. “Itu strategi pemerintah yang sedang digencarkan saat ini. Harapannya, beberapa bulan ke depan aktivitas perekonomian, belajar mengajar bisa kembali dan bisa lebih baik dari yang terjadi sekarang,” katanya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.