Dark/Light Mode

Tiga Hari PSBB Transisi

Trafik Penumpang Bus Antar Kota Masih Sepi

Kamis, 15 Oktober 2020 06:06 WIB
Ilustrasi Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. (Foto : Rakyat Merdeka/Dwi Pambudo)
Ilustrasi Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. (Foto : Rakyat Merdeka/Dwi Pambudo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di Jakarta belum memberikan pengaruh terhadap pergerakan orang keluar dan masuk ibu kota. Hal itu tercermin dari masih landainya trafik penumpang di termimal bus antar kota.

Pantuan Rakyat Merdeka, di sejumlah terminal di Jakarta, seperti Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kalideres di Jakarta Barat dan Terminal Kampung Rambutan di Jakarta Timur, masih terlihat sepi.

Baca juga : Mulai Besok, KRL Ubah Jam Operasional

Penumpang keluar dan masuk ibu kota masih sedikit. Hanya ada puluhan penumpang yang hendak keluar dari ibu kota menuju Jawa Barat dan Jawa Tengah. Penerapan protokol kesehatan di kedua terminal itu berjalan baik.

Petugas terminal dari Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, mengecek suhu satu per satu calon penumpang. Semua bermasker dan jaga jarak menunggu di peron. Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen mengungkapkan, selama pemberlakuan kembali PSBB transisi, penumpang yang datang masih sama seperti saat pengetatan PSBB.

Baca juga : PSBB Transisi DKI Kerek Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta

“Penumpang pada PSBB transisi kali ini bisa dibilang belum terlihat peningkatan signifikan. Masih sama seperti sepekan lalu,” kata Revi dalam keterangannya, kemarin.

Dia menyebutkan, saat PSBB ketat, jumlah penumpang di terminal Kalideres berkisar 300 orang per hari. Dan, jumlah keluar masuk bus sebanyak 50 armada setiap hari. Angka ini jauh dibandingkan sebelum pandemi, yakni 1.700 orang per hari dengan 170 bus per hari.

Baca juga : Jakarta PSBB Transisi Lagi, Rupiah Dapat Vitamin

Revi menuturkan, jika dibandingkan dengan layanan transportasi kereta maupun pesawat, pengguna bus jauh lebih simple. Sebab, calon penumpang tak memerlukan rapid test sebagai syarat pemberangkatan. Penumpang hanya mengisi aplikasi Corona Likelihood Metric (CLM) yang dapat diakses melalui ponsel pintar.

“Mungkin belum akhir pekan. Kita harapkan kembali normal dan menggeliat. Kita juga terus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,” tandas Revi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.