Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pustakawan Asal DKI Juara 1 Lomba Pustakawan Terbaik Perpusnas
Jumat, 23 Oktober 2020 17:33 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mengumumkan pustakawan terbaik dalam acara pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2020. Pustakawan asal DKI Jakarta, Eka Meifrina Suminarsih, terpilih sebagai juara pertama. Pustakawan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ini mengusung inovasi "Knowledge Management System".
Juara kedua diraih Atin Istiarni, asal Jawa Tengah. Pustakawan Universitas Muhammadiyah Magelang ini mengusung inovasi "Kemas Ulang Informasi Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa (KUI KIMMI)". Sedangkan juara ketiga diraih Rizka Pratiwi, asal Jawa Timur. Pustakawan STKIP Al Hikmah Surabaya ini mengusung "Laskar Literasi (Program Kolaborasi Pustakawan dan Mahasiswa Mewujudkan Masyarakat Berliterasi)".
Juara harapan pertama diraih Meri Susanti, pustakawan dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Juara harapan kedua diraih Yosefa Silaen, pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Utara. Sedangkan juara ketiga diraih Zulfa Kurniawan, pustakawan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DIY.
Baca juga : Ridwan Kamil : Jabar Siap Gelar Simulasi Penyuntikan Vaksin
Lomba Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2020 yang digelar Perpusnas ini diikuti 32 pustakawan terbaik di Indonesia yang mewakili setiap provinsi. Proses pemilihan berlangsung pada 18-23 Oktober secara virtual meliputi tes kognitif, presentasi, sekaligus wawancara. Pengumuman pemenang dilakukan di Jakarta dan disiarkan secara daring, Jumat (23/10).
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyatakan selamat kepada enam Pustakawan yang terpilih menjadi Pustakawan Terbaik. Menurutnya, seluruh peserta merupakan para pemenang, khususnya di bidang kepustakawanan dan berhasil menunjukkan eksistensinya sebagai pustakawan. Karenanya, Syarif Bando kembali menekankan bahwa kreativitas dan inovasi harus terus dilakukan dan kembangkan.
Saat ini, daya saing SDM di Indonesia di wilayah ASEAN berada di peringkat keempat, di belakang Singapura, Malaysia, dan Thailand. Secara internasional, dokumen Global Competitive Report 2019 yang diterbitkan World Economic Forum, menyimpulkan daya saing SDM Indonesia berada di posisi 50.
Baca juga : Pustakawan Jadi Motor Pengembangan Budaya Baca
“Kekuatan Indonesia yang paling besar adalah pasarnya yang sangat besar dan ekonomi makro yang stabil. Pada indikator yang lain, Indonesia masih bisa untuk lebih berkembang. Kemudian, laporan ini juga menerangkan bahwa Indonesia memiliki tingkat adaptasi teknologi yang cukup tinggi. Namun, kapasitas inovasi terbatas meski terus meningkat. Hal yang perlu kita cermati adalah pasar yang besar, adaptasi teknologi dan kapasitas inovasi,” jelas Syarif Bando, saat menyampaikan sambutan di pengumuman pemenang lomba itu.
Menurut Syarif, perpustakaan dan pustakawan bisa memainkan peran dalam meningkatkan daya saing manusia Indonesia. Perpustakaan harus mampu merangsang kreativitas dan inovasi masyarakat di sekitarnya. Ini bisa dilakukan melalui program yang diusung Perpusnas, yakni transformasi perpustakaan. Perpustakaan harus bisa menjadi sumber informasi, tempat untuk berdiskusi dan bertumbuh, serta perpustakaan harus menyediakan alat-alat untuk mendukung kreativitas.
“Sebagaimana yang kita tahu bahwa perpustakaan adalah sumber informasi. Namun, yang perlu kita jaga adalah bagaimana manajemen koleksi harus berbasis data dan sesuai kebutuhan serta potensi pengembangan masyarakat, bagaimana pengetahuan lokal dikelola, dan melakukan transfer pengetahuan tersebut,” tuturnya.
Baca juga : Pelanggaran Protokol Kesehatan Terparah di Jakarta Pusat
Syarif Bando berharap, para peserta menjadi agen perubahan di bidang perpustakaan dan kepustakawanan. Para peserta didorong memiliki kemampuan mengidentifikasi dan menganalisa kondisi masyarakat serta tren perkembangan. “Pustakawan mentransformasi perpustakaannya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat atau pemusta,” pungkasnya.
Kepala Pusat Pengembangan Pustakawan Opong Sumiati, dalam laporannya, menyatakan, biasanya lomba diadakan pada Agustus. Namun, tahun ini, pelaksanaan lomba mundur ke Oktober karena diharapkan selesai Covid-19. “Ternyata masih berlangsung, sehingga dilaksanakan secara daring. Semoga tahun depan bisa dilaksanakan seperti biasa kembali,” tuturnya. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya