Dark/Light Mode

Pertamina EP Sukses Lepasliarkan Owa Jawa ke Alam Bebas

Selasa, 27 Oktober 2020 23:37 WIB
Pertamina EP Sukses Lepasliarkan Owa Jawa ke Alam Bebas

RM.id  Rakyat Merdeka - Selasa, 27 Oktober 2020 merupakan hari yang bahagia bagi Ukong dan Gomey. Pasalnya, hari ini merupakan hari dimana keduanya dapat hidup di habitat alam bebas, tepatnya di Kawasan Gunung Puntang. Ukong dan Gomey merupakan pasangan keluarga Owa Jawa yang telah siap untuk dilepasliarkan setelah melalui masa habituasi selama tiga bulan.

Kegiatan pelepasliaran Owa Jawa merupakan buah manis dari kegiatan konservasi Owa Jawa yang dilakukan oleh Pertamina EP Asset 3 Subang Field bekerja sama dengan Yayasan Owa Jawa serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. “Kerja sama konservasi Owa Jawa telah dilakukan oleh Pertamina EP Asset 3 Subang Field sejak tahun 2013,” ungkap Djujuwanto, Field Manager Pertamina EP Asset 3 Subang Field.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa Pertamina EP memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap konservasi lingkungan dan satwa liar. Oleh karena itu, kegiatan konservasi alam dan lingkungan terus digiatkan oleh Pertamina EP. Sebelum pelepasliaran dilakukan, Dadang Suryana, Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Bogor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mengatakan upaya pengawasan selama satu tahun kedepan setelah Owa Jawa kembali kealam harus terus dilakukan.

Baca juga : Pertamina Pastikan Masa Transisi Restrukturisasi Berjalan Lancar

"Ini hal yang penting, setelah pelepasliaran maka Owa Jawa harus terus diawasi untuk memastikan mereka berkembang biak, tidak diburu untuk jadi hewan peliharaan, hutan tidak dirambah manusia untuk perkebunan dan perumahan. Kualitas ekosistem hutan harus ditingkatkan,” jelas Dadang.

Menurut Dadang, Owa Jawa itu bukan hewan peliharaan manusia. Mereka memiliki peran penting dalam peningkatan kualitas ekosistem lingkungan. Mereka akan menyebarkan biji-bijian dari buah yang mereka makan, dan secara tidak langsung menjaga kelestarian hutan. Keberasaan Owa Jawa adalah indikator kualitas hutan yang baik. “Dengan adanya owa di suatu hutan, kualitas hutan untuk hewan lain juga akan lebih baik,” ujarnya.

Kegiatan pelepasliaran merupakan bagian yang krusial dalam tahapan pelestarian. Tantangan konservasi pun semakin tinggi, mengingat Owa Jawa telah hidup di lingkungan alam bebas yang luas dan memastikan satwa-satwa ini untuk dapat berkembang biak, kawasan huniannya bebas dari perambahan hutan serta tidak menjadi sasaran dari perburuan liar.

Baca juga : Pertamina: Utamakan Keselamatan Di SPBU

Untuk menunjang keberhasilan terhadap konservasi Owa Jawa, Pertamina EP Asset 3 Subang Field telah melakukan kegiatan-kegiatan pendukung lainnya seperti edukasi Owa Jawa ke sekolah-sekolah, hingga pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan habitat Owa Jawa.

“Kegiatan konservasi kami laksanakan secara holistik, dalam artian hal-hal yang menjadi pendukungnya juga turut kita giatkan, untuk konservasi Owa Jawa, kami juga membentuk program Melintang (Masyarakat Peduli Alam Puntang),” terang Djudjuwanto.

Dalam Program Melintang, Pertamina EP Asset 3 Subang Field merangkul masyarakat yang tadinya bermata pencaharian berburu dan merambah hutan untuk merubah kebiasaannya dengan melalui kegiatan usaha kopi dan wisata sehingga mampu meningkatkan perekonomiannya melalui usaha tersebut. Djudjuwanto pun mengungatkan bahwa kegiatan konservasi Owa Jawa dan juga pemberdayaan masyarakat, keduanya bisa berjalan dengan sangat baik.

Baca juga : Taman Safari Tawarkan Kesegaran Alam

Owa Jawa (Hylobates moloch) merupakan jenis primata dengan estimasi populasi sekitar 2.000-4.000 individu di dunia. Untuk itu, Owa Jawa pun masuk ke dalam daftar merah IUCN dengan status vulnerable atau terancam punah. Persebaran Owa Jawa kini hanya terbatas di Jawa bagian barat, dan menjadikannya spesies Owa yang paling langka di dunia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.